SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono hadir dalam Gala Dinner Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-28 Tahun 2024 di Ballroom Grand City Covention and Exhibition Surabaya pada Kamis (25/4) malam.
Dalam pidatonya, Pj. Gubernur Adhy menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dalam mendukung ekonomi hijau, sejalan dengan tema Hari Otonomi Daerah ke-28, yaitu Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat.
Adhy menjelaskan bahwa Pemprov Jatim telah mengintegrasikan konsep ekonomi hijau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dengan tujuan mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi masyarakat dan lingkungan.
“Salah satu langkah yang kami ambil untuk mendukung ekonomi hijau adalah pembentukan Forum Industri Hijau yang melibatkan 6 elemen, yaitu Pemerintah Provinsi, Perguruan Tinggi, Pelaku Usaha, Lembaga Sertifikasi, Lembaga Penelitian, dan Lembaga Keuangan,” ujarnya.
Dukungan Pemprov Jatim terhadap ekonomi hijau juga tercermin dalam perhatiannya terhadap lingkungan hidup. Saat ini, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Jawa Timur tahun 2023 mencapai 69,59, berada dalam kategori sedang.
“Untuk meningkatkan IKLH, setiap usaha atau kegiatan wajib melaporkan hasil analisis laboratorium terkait kualitas limbah cair yang telah dikelola IPAL, yang harus memenuhi standar baku mutu air yang ditetapkan,” tambahnya.
Adapun untuk mendukung peningkatan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), Pj. Gubernur Adhy menegaskan bahwa Pemprov Jatim akan meningkatkan pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT di berbagai daerah.
“Hingga kini, kapasitas pembangkit berbasis EBT di Jatim mencapai 1.892,89 Mega Watt (MW), yang disertai dengan peningkatan penggunaan kendaraan listrik mencapai 7.659 unit, termasuk kendaraan roda 2 sebanyak 6.155 unit dan kendaraan roda 4 sebanyak 1.504 unit,” ungkapnya.
Sebagai perwakilan Provinsi Jawa Timur, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan rasa bangganya karena Kota Surabaya dipilih sebagai tuan rumah Peringatan Hari Otoda ke-28.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk Surabaya sebagai tempat penyelenggaraan acara ini,” katanya.
Adhy juga mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang menjelaskan bahwa Hari Otonomi Daerah memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
“Selama perjalanan panjang Otonomi daerah, kita telah melihat dampak positifnya terhadap pelayanan masyarakat yang lebih baik, adil, dan berdaya saing. Kami berharap tema ini akan menjadi panduan bagi perencanaan program dan anggaran di masa yang akan datang, sehingga dukungan terhadap ekonomi hijau dapat tercapai,” tegasnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro menyampaikan selamat kepada para kepala daerah yang menerima penghargaan hari ini, sebagai hasil evaluasi kinerja pemerintah daerah oleh Kemendagri.
“Malam ini adalah malam penghargaan, kami mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para kepala daerah yang telah melaporkan kinerja selama setahun memimpin,” ujarnya.
Berdasarkan evaluasi Kemendagri, 5 provinsi, 10 kota, dan 15 kabupaten meraih prestasi tertinggi dalam penyelenggaraan daerah. Jawa Timur menempati peringkat pertama dalam kategori provinsi, diikuti oleh Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan D.I. Yogyakarta.
Para kepala daerah yang meraih penghargaan tersebut akan diajukan ke Presiden untuk diberikan penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, serta akan diajukan ke Kementerian Keuangan untuk mendapatkan insentif.
Sebelumnya, dalam laporannya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa hari ini adalah momen spesial bagi Kota Surabaya sebagai tuan rumah Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28.
“Kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyambutan. Kami bangga Surabaya dipilih sebagai tuan rumah, dan kami yakin di bawah arahan Kemendagri, kami bersama seluruh kepala daerah yang hadir dapat memajukan daerah kita dengan lebih baik. Selamat menikmati Kota Surabaya,” katanya.