SURABAYA, RadarBangsa.co.id — Ajakan aksi demonstrasi yang disuarakan advokat asal Surabaya, C.S., mendapat respons beragam dari publik. Alih-alih menuai simpati, seruan tersebut justru memunculkan gelombang dukungan terhadap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Melalui akun TikTok, C.S. mengunggah video bersama segelintir orang yang mengklaim mewakili masyarakat Jawa Timur. Namun unggahan itu segera menuai komentar kritis dari warganet. Sejumlah akun bahkan menilai kondisi Jawa Timur baik-baik saja dan tak membutuhkan aksi turun ke jalan.
Seorang warganet dengan akun @Taher menulis, “Jatim baik-baik saja, cuma sampean yang tidak baik-baik saja.” Sementara akun lain, @ArifinTohari, menyebut, “Nyaleg nggak jadi, sekarang malah bikin ulah.”
Tak hanya netizen, sejumlah tokoh juga menyoroti manuver C.S. Oky Yudi, anggota Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP), menilai aksi tersebut lebih sebagai taktik “agenda setting” ketimbang upaya murni memperjuangkan aspirasi.
“Kalau memang ingin menunjukkan kepedulian terhadap masalah masyarakat, cukup sampaikan dengan jelas kasusnya. Tidak perlu mengajak demo di jalan,” tulisnya melalui situs ayosuroboyo.my.id, Jumat (22/8).
Senada, anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama ikut angkat suara. Lewat sebuah rilis, politisi yang akrab disapa Ning Lia itu mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas daerah. Ia menekankan bahwa Jawa Timur sedang menunjukkan capaian ekonomi positif.
“Pertumbuhan ekonomi Jatim pada semester I/2025 mencapai 5,23 persen, melampaui rata-rata nasional 5,12 persen. Ini energi bersama untuk membangun daerah agar makin berdaya saing dan makmur,” ujar Ning Lia.
Ia menambahkan, aksi demonstrasi yang digagas pada hari kerja justru berpotensi mengganggu produktivitas masyarakat. “Jawa Timur ini baik-baik saja, apik-apik wae. Fokuslah menjaga tanah kelahiran dengan karya yang bermanfaat. Jangan habiskan energi untuk aksi yang tidak produktif,” tegasnya.
Pernyataan tersebut kemudian viral di media sosial, memicu ragam komentar dari pengguna internet. Akun @bettho114 menuliskan, “Jawa Timur adem, ojo dikompori, cak.” Sementara akun @larasati menambahkan, “Jatim baik-baik saja, no gaduh no ribet.”
Meski begitu, ada juga komentar yang bernada kritis. Akun @det06 misalnya, menyebut, “Ini negara yang tidak baik-baik saja, mending demo bubarkan DPR.”
Selain dari masyarakat umum, dukungan terhadap Khofifah juga datang dari sejumlah tokoh di Surabaya, termasuk Mat Mochtar dan Rudy Gaol. Keduanya menilai, menjaga kondusivitas Jawa Timur jauh lebih penting ketimbang terjebak dalam polemik yang tidak memberi manfaat nyata.
Gelombang dukungan ini menunjukkan bahwa seruan penolakan terhadap Khofifah masih kalah kuat dibandingkan kepercayaan publik yang terus terbangun.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin