Gubernur Khofifah Paparkan Tren Dunia Kesehatan Saat Ini

- Redaksi

Sabtu, 11 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Kadis Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk mendorong penguatan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mengoptimalkan upaya promotif dan preventif kesehatan di seluruh lapisan masyarakat.

Germas dan PHBS merupakan suatu tindakan terencana yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh komponen pemerintah di semua tingkatan dan elemen masyarakat secara menyeluruh dan bersama- sama dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku hidup sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

“Tren dunia kesehatan saat ini memang lebih kepada promotif dan preventif. Untuk itu penguatan Germas dan PHBS  perlu kita dorong terus. Apalagi, Germas dan PHBS merupakan sebuah gerakan untuk mengajak hidup sehat yang melibatkan masyarakat umum,” ucap Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim saat memimpin rapat terbatas bersama OPD di lingkup Pemprov Jatim, di Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan No. 110, Surabaya. Jumat (10/1/2020) sore hari.

Baca Juga  Bergerak dan Berbuat Nyata, Hipni Kunjungi Korban Kebakaran di Kecamatan Penengahan

Khofifah menambahkan, dalam rangka menguatkan Germas dan PHBS, selain elemen ormas dan organisasi profesi serta kampus juga perlu melibatkan kelompok millenial seperti  raka-raki dan alumni paskibraka untuk menjadi duta kesehatan yang bisa melakukan sosialisasi pola hidup bersih dan  sehat. Khususnya di kalangan remaja maupun di sekolah-sekolah. Sedangkan, untuk pendekatan di desa bisa dengan melibatkan kader PKK. Hal ini perlu dilakukan, mengingat PKK memiliki anggota hingga di level dasawisma.

“Pelibatan raka-raki atau cak-ning juga perlu kita lakukan untuk ikut mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat maupun menurunkan stunting dimulai dari hulunya yaitu  kalangan para remaja dan pelajar di sekolah agar menjaga pola hidup sehat sehingga kesehatan reproduksinya juga sehat,” ungkap orang nomor satu di Jatim ini.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, berbagai upaya pola  hidup bersih dan  sehat ini juga sebagai salah satu bentuk upaya untuk menurunkan angka stunting di Jatim. Terlebih, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 masih terdapat beberapa wilayah di Jatim yang angka stuntingnya sangat tinggi bahkan ada yang  diatas 40 persen.

Baca Juga  Wooow! Utomodeck Group Gelar Pameran Inovasi Produk Atap Solar Panel

“Jika ada stunting, maka bisa menjadi  calon kemiskinan masa depan , sehingga sejak dini harus diantisipasi. Karenanya, dibutuhkan komitmen untuk menurunkan stunting oleh semua pihak termasuk peningkatan kesadaran masyarakat atas bahaya stunting,” tegas Khofifah.

Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat juga perlu terus dilakukan, mengingat penyebaran rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta relatif cukup merata. Sehingga, pelayanan kesehatan bagi masyarakat seharusnya dapat dilaksanakan  secara lebih maksimal. Saat ini yang harus kita kordinasikan adalah pemerataan dokter spesialis terutama di kepulauan.

Baca Juga  Owner Panglima Ekspres Salurkan Qurban 35 Ekor di Jawa Timur

“Peran Puskesmas dan Ponkesdes perlu kita perkuat, pastikan tidak ada puskesmas tanpa dokter jaga. Berikutnya adalah  menempatkan para dokter-dokter spesialis di berbagai rumah sakit terpencil dan kepulauan. Dengan demikian, kebutuhan layanan kesehatan masyarakat akan bisa terlayani relatif merata sampai dengan  lini yang paling terbawah,” tukas Khofifah.

Pada kesempatan tersebut, mantan Menteri Sosial ini juga meminta kepada OPD terkait untuk membantu pondok pesantren (ponpes) khususnya ponpes yang melaksanakan pengasuhan anak yatim dan yatim piatu agar sanitasinya sehat. Termasuk di dalamnya adalah tentang jambanisasi dan kelistrikan.

Ia mencontohkan, salah satu ponpes yang bisa menjadi role model terkait sanitasi  yang bersih dan sehat adalah pesantren Bahrul Maghfiroh di Dinoyo Malang. Pesantren ini mengasuh santri yatim dan yatim piatu secara gratis tetapi lingkungan sanitasinya bersih dan sehat. Tentu masih banyak contoh lainnya. (Ari)

Berita Terkait

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut
Calon Bupati Sidoarjo H Subandi Hadiri Doa Bersama di Desa Plumbungan
Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau
Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar
Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno
Geber Sidoarjo, 15 Ribu ASN Serentak Kerja Bakti Bersihkan Kota
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Buka Orientasi PPPK Angkatan 101-110
Cabup Nomor 1 Subandi, Merajut Silaturahmi dengan Kiai-Kiai Kampung di Sidoarjo
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 09:25 WIB

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 08:10 WIB

Calon Bupati Sidoarjo H Subandi Hadiri Doa Bersama di Desa Plumbungan

Jumat, 4 Oktober 2024 - 16:04 WIB

Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:13 WIB

Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar

Jumat, 4 Oktober 2024 - 13:55 WIB

Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB