SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Komitmen menghadirkan generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan berdaya saing digaungkan dalam kegiatan konsolidasi Program Makan Bergizi (MBG) yang digelar di Jatim Expo Surabaya, Selasa (7/10/2025).
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan program tersebut, terutama di Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan jumlah penerima manfaat terbesar. “Kami berterima kasih kepada Ibu Gubernur, Wakil Gubernur, Kepala BPOM, serta seluruh Forkopimda yang telah mendukung penuh pelaksanaan MBG di daerah ini,” ujarnya.
Dadan menjelaskan, penguatan regulasi keamanan pangan menjadi fokus penting agar makanan yang diterima masyarakat layak konsumsi dan bergizi seimbang. Setiap Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang dikeluarkan dinas kesehatan setempat.
“BPOM berperan besar dalam memastikan keamanan pangan, sementara BGN mengintervensi pemenuhan gizi yang tepat untuk setiap penerima manfaat. Dengan begitu, pengawasan bisa berjalan lebih efektif,” tegasnya.
Program MBG di Jawa Timur ditargetkan menjangkau 3.526 satuan pelaksana. Untuk mendukung implementasi, BGN menyiapkan anggaran besar senilai Rp35–36 triliun.
Selain memperbaiki asupan gizi, dana triliunan rupiah ini juga diarahkan untuk menggerakkan perekonomian daerah. Dadan menyebut, aliran dana MBG berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, mendukung lahirnya peternak-peternak lokal, dan mengoptimalkan lahan tidur agar produktif. “Efek gandanya sangat besar, termasuk peningkatan pendapatan masyarakat,” tambahnya.
Sasaran utama MBG adalah kelompok rentan yang membutuhkan perhatian ekstra, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, anak dalam kandungan, hingga remaja usia SMA. “Saya ingin mereka tumbuh sehat, kuat, cerdas, dan ceria,” imbuhnya.
Meski demikian, Dadan mengakui masih ada kendala. Sekitar 70 persen penerima manfaat belum sepenuhnya mendapatkan haknya. “Kami akan memperbaiki SOP, memperkuat pengawasan, serta memastikan semua lini produksi berjalan sesuai standar,” tegasnya lagi.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyambut baik langkah BGN dalam memperkuat konsolidasi program. Menurutnya, Jawa Timur memiliki sekitar 3,5 juta penerima manfaat MBG dengan 1.237 SPPG yang siap bergerak.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen penuh agar seluruh pelaksanaan MBG berjalan lancar, aman, sehat, dan bermanfaat maksimal bagi masyarakat,” pungkas Khofifah.