JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Ia menerima penghargaan bergengsi Outstanding Contribution to Social Development Award dalam ajang CNN Indonesia Leading Women Awards 2025 yang digelar di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (15/5) malam.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kiprah dan dedikasi Gubernur Khofifah dalam pembangunan sosial yang inklusif dan berkeadilan di Provinsi Jawa Timur. Sejumlah program strategis dinilai berhasil mendorong pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Ini adalah hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat Jawa Timur. Khususnya para pilar sosial seperti TKSK, Pendamping PKH, Tagana, JSC, dan berbagai relawan sosial lainnya,” ujar Khofifah.
Khofifah menyebutkan bahwa program-program pembangunan sosial telah terangkum dalam visi besar Nawa Bhakti Satya. Untuk pemberdayaan perempuan, Pemprov Jatim menghadirkan inisiatif seperti Jatim Puspa, bantuan bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), serta Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) melalui gerakan Putri Jawara atau Perempuan Tangguh Mandiri Jawa Timur Sejahtera.
“Program ini ditujukan kepada mereka yang belum terjangkau bansos. Mereka bukan sekadar tulang rusuk, tapi tulang punggung keluarga,” tegasnya.
Keberhasilan pembangunan sosial juga tercermin dari sejumlah indikator. Berdasarkan data BPS, angka kekerasan terhadap perempuan di Jatim terus menurun signifikan: dari 968 kasus pada 2022, menjadi 640 kasus pada 2024.
Di bidang infrastruktur sosial, Pemprov Jatim telah merenovasi lebih dari 33.745 unit Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Khofifah menegaskan, upaya ini merupakan bagian dari komitmen menghadirkan lingkungan yang aman dan sehat, khususnya bagi perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, tingkat kemiskinan ekstrem di Jatim juga menurun drastis, dari 4,40 persen pada 2020 menjadi hanya 0,66 persen pada Maret 2024. Selama lima tahun terakhir, lebih dari 603 ribu warga Jawa Timur berhasil keluar dari garis kemiskinan.
“Karena kolaborasi bersama itulah kita mampu menyediakan bantalan ekonomi dan sosial yang kuat bagi masyarakat,” jelas Khofifah.
Kemajuan pembangunan sosial juga tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur yang mencapai 75,35 pada 2024, melampaui rata-rata nasional. Selain itu, jumlah Desa Mandiri di Jatim melonjak menjadi 4.019 desa, menjadikan provinsi ini sebagai yang terbanyak se-Indonesia.
“Kuncinya adalah perlindungan sosial. Masyarakat yang rentan harus kita lindungi, yang sudah mandiri harus kita kuatkan lewat pemberdayaan,” tambahnya.
Selain Khofifah, sejumlah tokoh perempuan nasional lainnya juga menerima penghargaan dalam ajang yang sama. Di antaranya, Retno Marsudi, Rini Widyantini, Siti Hediati Soeharto, Puan Maharani, dan Meutya Hafid, masing-masing atas kontribusi mereka di bidang diplomasi, reformasi birokrasi, pelestarian budaya, politik pemerintahan, hingga transformasi digital.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin