JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Harga emas dunia (XAU) terpantau terus mengalami penurunan di tengah sikap hati-hati investor menantikan rilis berbagai data ekonomi pada pekan ini. Berdasarkan data Refinitiv, pada perdagangan Senin (6/1/2025), harga emas di pasar spot melemah 0,14% ke level US$ 2.635,32 per troy ons.
Penurunan ini melanjutkan tren negatif sebelumnya, di mana pada Jumat pekan lalu harga emas juga turun 0,68%. Hingga Selasa pagi ini (7/1/2025), harga emas masih terkontraksi tipis 0,02% pada pukul 06.25 WIB.
Faktor utama pelemahan harga emas adalah meningkatnya imbal hasil obligasi Treasury AS. Selain itu, pandangan Federal Reserve (The Fed) yang lebih hati-hati terkait penurunan suku bunga pada 2025 turut membebani sentimen pasar. Dalam dot plot terbaru yang dirilis Desember lalu, The Fed mengindikasikan hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali tahun ini, lebih sedikit dibanding proyeksi sebelumnya yang mencapai empat kali.
Investor kini menantikan rilis sejumlah data ekonomi penting untuk mendapatkan gambaran lebih jelas terkait prospek ekonomi dan kebijakan moneter AS. Data yang akan menjadi fokus utama pasar hari ini meliputi ISM Services, JOLTS Job Openings, dan Job Quit Rates.
Sikap wait and see investor ini mencerminkan ketidakpastian pasar terkait prospek pemulihan ekonomi global dan dinamika kebijakan moneter di tahun mendatang. Di tengah kondisi tersebut, emas tetap menjadi barometer utama yang mencerminkan sentimen pasar terhadap risiko global.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin