LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Inovasi yang dicetuskan Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa dilirik akademisi Australia. Ketertarikan tertuju pada keunikan Lamongan dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa bagi para orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sehingga dijadikan rujukan untuk pembelajaran lintas budaya terkait penanganan kesehatan jiwa melalui kegiatan Student Inbound dalam Program New Colombo Plan Bekerjasama dengan Federation Unversity Australia dan Unair, Kamis (19/1) di Ruang Command Center Pemkab Lt.3.
“ODGJ menjadi tanggung jawab penuh Pemerintah dalam penanganan hingga penyembuhannya. Karena kesehatan menjadi program prioritas kami. Inovasi-inovasi terus kita ciptakan untuk mendekatkan serta meningkatkan kualitas derajat kesehatan,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam Bahasa Inggris saat menyambut 20 mahasiswa Fakultas Keperawatan Federation Unversity Australia dan 10 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Suarabaya.
Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu memaparkan program inovasi penanganan jiwa di Lamongan, antara lain lesung si panji (lenyapkan pasung, manusiakan pasien jiwa), dari pasung jadi beruntung yang ada di Griya Mandiri ODGJ di Laren, Kopi jala, jambore kesehatan jiwa, posyandu jiwa yang ditangani 32 kader jiwa.
Dimulai sejak 10 Januari hingga 20 Januari Program New Colombo Plan dilakukan di Desa Bulutigo Kecamatan Laren Lamongan. Dijelaskan oleh Wakil Dekan 2 Universitas Airlangga Atoillah Isfandiari bahwa dipilihnya Kabupaten Lamongan sebagai tempat menimba ilmu tentang kesehatan jiwa karena terdapat aktifitas unik dalam penanganan ODGJ yakni melalui posyandu.
“Kami memilih Lamongan karena disini terdapat aktifitas unik, penanganan jiwa biasanya diatasi oleh rumah sakit namun di Lamongan melalui posyandu atau small unit,” jelasnya.
Posyandu jiwa disetiap Puskesmas se Kabupaten Lamongan melakukan kegiatan rutin setiap bulan yang ditujukan kepada ODGJ. Kegiatan yang dilakukan berupa memberikan pelatihan melakukan kegiatan dukungan kepada keluarga pasien hingga mengajak berkegiatan produktif yang menghasilkan nilai ekonomi.