Kalah Melawan Kemiskinan apa Gagal Melenyapkan Kerakusan

- Redaksi

Sabtu, 18 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ISTIMEWA ilustrasi

ISTIMEWA ilustrasi

Sejarah mencatat kemiskinan telah mengubah dunia. Revolusi Prancis terjadi karena para petani dimiskinkan oleh struktur hegemonik tak berprikemanusiaan. Di Amerika para imigran dari benua Afrika menuntut kesetaraan hak dalam politik melawan ketimpangan yang dicipta oleh sistem kapitalistik.

Ledakan reformasi di Indonesia tak jauh beda pemicunya. Para pejuang kesetaraan nasib tak sabar ingin segera mengubah taraf kehidupannya. Dari miskin terbelakang menjadi kaum berpendidikan. Dari kaum pinggiran menjadi kelas menengah dengan pendapatan berlimpah.

Akhir-akhir ini kemiskinan kembali dipergunjingkan dalam ruang-ruang publik. Bukan kemiskinan level standar, tapi kemiskinan dalam tingkatan paling ekstrem. Parameternya satu: siapapun yang berpendapatan dibawah 400 ribu maka ia masuk kualifikasi miskin ekstrem.

Baca Juga  Ekuilibrium Teologi Pandemi di Jawa Timur

Bagi saya, parameter 400 ribu ini agak ganjil. Rasanya sulit ditemukan di zaman sekarang. Buruh tani sebagai kelas sosial berpendapatan paling rendah, sekali bekerja menanam benih padi dibayar 70 ribu-an. Jadi untuk satu kali musim tanam saja pendapatan mereka bisa jutaan. Anak-anak merekapun punya motor dan henpon. Bisa sekolah dan beli pulsa.

Demikian pula bangsa ini telah merdeka selama 77 Tahun. Negara ini telah diperintah oleh 7 orang presiden. Trilyunan anggaran dialirkan untuk dan atas nama pengentasan kemiskinan. Puluhan triliun dana desa diserap oleh ribuan desa di tanah air. Belum lagi rapat atau seminar yang digelar untuk membahas penangkal kemiskinan ini pun tak terhitung lagi jumlahnya. Tapi tetap saja, tak ada obat tolak miskin yang benar-benar ampuh dan manjur.

Baca Juga  Arief Budiman dan Pembangunan Demokrasi Berkemanusiaan & Berkeadilan

Pasca pandemi covid-19, negara-negara di dunia berupaya bangkit memulihkan perekonomian ditengah situasi tak menentu akibat perang dan bencana alam. Hal ini acapkali membuat orang gagal fokus. Kemiskinan dianggap lahir dari ruang hampa sejarah. Tanpa melihatnya dari perspektif kausalitas. Konteksnya pun Tahun 2023 yang sering disebut sebagai tahun politik.

Baca Juga  Akhir dari Dualisme di Organisasi Penulis

Oleh karena itu, analisis gencarnya pergunjingan ihwal kemiskinan di tahun politik ini sulit dilepaskan dari anasir yang disembunyikan dibalik eksploitasi angka kemiskinannya sendiri. Akan terbaca bahwa motif dibalik teks itu berjalin kelindan dengan aspek politik. Jadi, bukan semata kritik sosial demi bangsa dan perjuangan rakyat jelata.

Saya pikir tak satupun manusia bercita-cita hidup miskin. Tak satupun ingin dilahirkan sebagai insan tak berpunya. Tapi sekeras apapun upaya, kosa kata kemiskinan ternyata tetap mengada. Jangan-jangan, ini bukan karena kita kalah melawan kemiskinan tapi karena kita gagal melenyapkan kerakusan.

Berita Terkait

Suhu Politik Pilkada Mulai Memanas, Lapor dan Lapor – Solusi atau Senjata Makan Tuan |RadarBangsa
Pelanggaran Masif & Berlanjut
ASN Terlibat Mendukung Paslon Bisa Disanksi
Wujudkan Persatuan Melalui Olahraga Ditengah Perbedaan dalam Pilkada
Jejak Kironggo Seorang Tokoh Adat dan Prajurit Ulung Legendaris Sejarah Bondowoso
Menjelang Pilkada 2024 : Strategi Pemain Lama dan Baru dalam Politik
Menilik Unsur Pidana Ketua KPU yang Dipecat Menurut UU TPKS, ‘Kau yang Berjanji, Kau yang Mengingkari’
Efek Samping Konsumsi Daging Berlebihan, Risiko Dehidrasi dan Kesehatan Tubuh
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 6 Oktober 2024 - 08:05 WIB

Suhu Politik Pilkada Mulai Memanas, Lapor dan Lapor – Solusi atau Senjata Makan Tuan |RadarBangsa

Minggu, 22 September 2024 - 22:22 WIB

Pelanggaran Masif & Berlanjut

Jumat, 20 September 2024 - 07:32 WIB

ASN Terlibat Mendukung Paslon Bisa Disanksi

Rabu, 18 September 2024 - 07:21 WIB

Wujudkan Persatuan Melalui Olahraga Ditengah Perbedaan dalam Pilkada

Senin, 16 September 2024 - 13:10 WIB

Jejak Kironggo Seorang Tokoh Adat dan Prajurit Ulung Legendaris Sejarah Bondowoso

Berita Terbaru

Pendidikan

Edukasi ‘Ayo Makan Seafood’ Semarakkan Bulan Bahasa Siswa SD

Minggu, 6 Okt 2024 - 06:49 WIB