LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Kampung Pandu Sakti menjadi bukti nyata kolaborasi Forkopimda Kabupaten Lamongan dalam mendukung program prioritas nasional, yakni swasembada pangan. Lokasi ini tidak hanya dimanfaatkan untuk pertanian, tetapi juga menjadi sentra peternakan dan perikanan terpadu, mencakup ayam petelur, ayam potong, bebek, kambing, sapi, entok, serta budidaya ikan lele dan nila.
Di atas lahan seluas 10,5 hektar, Kampung Pandu Sakti telah berhasil menciptakan varietas padi unggul sendiri, PMJ 01. Varietas ini memiliki keunggulan musim tanam cepat, produksi tinggi, dan tidak membutuhkan banyak air. Pemanfaatan PMJ 01 membuat Kampung Pandu Sakti mampu panen tiga kali dalam setahun, meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.
Bupati Lamongan Dr. H. Yuhronur Efendi mengatakan, “Kampung Pandu Sakti adalah contoh nyata keterpaduan Forkopimda Lamongan dalam mewujudkan swasembada pangan. Dengan inovasi seperti varietas PMJ 01 dan kombinasi pertanian, peternakan, dan perikanan, kita menunjukkan bahwa swasembada pangan bukan sekadar target, tetapi bisa diwujudkan secara konkret.”
Dalam kesempatan yang sama, Pak Yes menekankan pentingnya target Luas Tambah Tanam (LTT) nasional. “Target LTT untuk Lamongan mencapai 193.373 hektar, sedangkan lahan baku sawah hanya 95.745 hektar. Saat ini kita sudah mencapai 63 persen. Ini menunjukkan keseriusan kita dalam mendukung program pusat,” ujarnya.
Tim Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Presiden, Heru Kreshna Reza, memberikan apresiasi terhadap upaya Lamongan. “Kami mengapresiasi keseriusan Kabupaten Lamongan dalam mengelola Kampung Pandu Sakti. Jangan sampai pengelolaan hanya bersifat seremonial. Kontribusi nyata dari daerah akan sangat membantu mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo dalam swasembada pangan, dan ini seharusnya menjadi contoh bagi daerah lain,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Lamongan menambahkan, “Kami juga mengedukasi masyarakat sekitar mengenai teknik bercocok tanam yang efisien, manajemen peternakan terpadu, serta pengelolaan perikanan. Tujuannya agar warga dapat meningkatkan produktivitas sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.”
Seorang petani lokal yang tergabung dalam program Kampung Pandu Sakti mengaku merasakan manfaat langsung. “Sebelumnya kami hanya menanam padi biasa. Sekarang dengan varietas PMJ 01, hasil panen meningkat, dan kami bisa menanam beberapa kali dalam setahun. Ini sangat membantu kehidupan kami,” ujarnya.
Kampung Pandu Sakti juga menekankan pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan limbah pertanian dan peternakan, sehingga tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menambah nilai ekonomi. Kesuksesan ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor, mulai dari Forkopimda, TNI, Polri, hingga masyarakat, mampu menghasilkan inovasi nyata dalam ketahanan pangan.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin