SURABAYA, RadarBangsa.co.id — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka secara resmi Simposium Nasional IMMawati yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (25/4) malam. Mengangkat tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya”, simposium ini menjadi ajang konsolidasi nasional kader perempuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi mendalam terhadap IMMawati, yang dinilainya sebagai wadah strategis untuk memperkuat suara dan peran perempuan muda dalam ranah intelektual, sosial, dan kemasyarakatan. Menurutnya, perempuan saat ini bukan lagi sekadar objek pembangunan, tetapi telah menjadi aktor utama dalam menentukan arah perjalanan bangsa.
“Perempuan bukan sekadar objek pembangunan, tetapi aktor utama dalam menentukan arah bangsa,” ujar Khofifah di hadapan ratusan peserta simposium.
Ia menegaskan bahwa tema simposium bukan hanya slogan, melainkan cerminan dari realitas yang kini semakin nyata. Perempuan, khususnya di Jawa Timur, telah menunjukkan kiprah nyata di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan, hingga politik.
“Kita menyaksikan peran perempuan yang semakin menonjol, dan ini adalah bukti bahwa ketika perempuan diberi ruang, mereka tidak hanya tumbuh, tetapi juga memimpin,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga memberikan pesan kepada seluruh kader IMM dan IMMawati untuk terus mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan visioner dan kolaboratif, yang mampu memberikan solusi nyata dan berkelanjutan atas persoalan-persoalan di masyarakat.
“Jadilah pemimpin yang tidak hanya responsif, tapi juga solutif. Jika memang ada kebijakan penting yang harus diambil, meskipun itu ekstrem, selama menghasilkan kebaikan, maka kebijakan itu patut dipilih,” tegasnya.
Lebih lanjut, Khofifah memaparkan berbagai capaian Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperjuangkan kesetaraan gender. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indeks Kesenjangan Gender (IKG) Jawa Timur pada 2023 tercatat sebesar 0,423, menurun signifikan dari tahun sebelumnya yang mencapai 0,440. Sementara itu, Indeks Pembangunan Gender (IPG) tahun 2024 naik menjadi 92,19 persen dari 92,15 persen di tahun 2023.
“Angka-angka ini bukan sekadar statistik, tetapi bukti konkret dari keberhasilan berbagai program pemberdayaan perempuan yang dijalankan di Jawa Timur,” kata Khofifah.
Ia juga menyinggung sejumlah program prioritas di bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK), seperti percepatan pembentukan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak di seluruh kabupaten/kota, pemberdayaan perempuan melalui sektor UMKM, pertanian, industri kreatif, ekonomi digital, serta program pendidikan vokasional.
Simposium nasional ini dinilai sangat relevan dengan semangat Kartini, mengingat pelaksanaannya bertepatan dengan bulan peringatan Hari Kartini. Bagi Khofifah, semangat Kartini tidak berhenti pada simbolisasi semata, melainkan harus diwujudkan dalam bentuk kepemimpinan, pendidikan, dan transformasi sosial.
“IMMawati adalah Kartini masa kini, bukan hanya bicara soal emansipasi, tetapi juga tentang kepemimpinan dan kontribusi sosial yang nyata,” ucapnya.
Khofifah menutup sambutannya dengan ajakan agar perempuan muda IMMawati terus melangkah menjadi agen perubahan. “Selamat datang di Jawa Timur, bumi Majapahit yang akan memberi referensi kenusantaraan bagi kita semua. Mudah-mudahan simposium ini bisa melahirkan gagasan cemerlang yang menandai tonggak baru kebangkitan IMMawati,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid IMMawati DPP IMM, Sumarni, menyampaikan apresiasi dan kekagumannya terhadap sosok Khofifah sebagai gubernur perempuan pertama di Jawa Timur yang menjadi inspirasi bagi perempuan muda Indonesia, khususnya kader IMMawati.
“Saya, perempuan muda dari pelosok Sulawesi Barat, sangat bangga bisa berada di panggung yang sama dengan Ibu Khofifah. Beliau adalah figur pemimpin perempuan terbaik yang menginspirasi kami semua,” tuturnya.
Sumarni berharap kehadiran dan dukungan langsung dari Gubernur Khofifah dapat memperkuat semangat dan tekad para kader IMMawati dalam memperjuangkan pemberdayaan perempuan melalui pendekatan intelektual dan sosial.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh, di antaranya anggota Komisi A DPRD Jatim Husnul Aqib, jajaran kepala OPD Pemprov Jatim, Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Aisyah, Bendahara Umum DPP IMM Firdaus Suudi, Bendahara PW Muhammadiyah Jatim Zainul Muslimin, Ketua Umum DPD IMM Jatim Devi Kurniawan, Kabid IMMawati DPD IMM Jatim Nur Fairuz Faizatul, serta perwakilan Forum Keluarga Alumni IMM Choirul Anam.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
