BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – BPJS Kesehatan terus berupaya beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu inovasi terbaru yang diperkenalkan adalah Program Rencana Pembayaran Bertahap (New REHAB 2.0), yang dirancang khusus untuk membantu peserta yang memiliki tunggakan iuran agar dapat kembali mengakses layanan kesehatan dengan mekanisme pembayaran yang lebih fleksibel.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, Titus Sri Hardianto, menjelaskan bahwa Program New REHAB 2.0 ini difokuskan pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) yang sebelumnya terkendala dalam pembayaran iuran. Program ini bertujuan untuk membantu peserta yang mengalami kesulitan finansial dalam melunasi tunggakan sekaligus menjaga keberlanjutan program JKN. Dengan mekanisme pembayaran yang fleksibel, BPJS Kesehatan berharap dapat meningkatkan angka kepesertaan aktif, memastikan akses layanan kesehatan tetap terjaga, serta mengurangi beban ekonomi peserta.
“Melalui program ini, peserta dapat mencicil tunggakan mereka dalam periode antara 4 hingga 24 bulan, dengan jumlah cicilan yang disesuaikan berdasarkan total tunggakan. Setelah cicilan terakhir dilunasi, status kepesertaan peserta akan kembali aktif, sehingga mereka dapat menikmati manfaat layanan kesehatan yang tersedia dalam skema JKN,” jelas Titus di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, Jumat (25/4).
Titus menambahkan, BPJS Kesehatan menegaskan bahwa program New REHAB 2.0 tidak hanya bertujuan untuk mempermudah pembayaran tunggakan, tetapi juga menjadi salah satu strategi untuk menjaga keseimbangan sistem jaminan kesehatan nasional. Dengan semakin banyak peserta yang tetap aktif, keberlanjutan pembiayaan JKN dapat lebih optimal.
“Peserta dapat mendaftar untuk mengikuti program ini melalui berbagai kanal yang tersedia, seperti aplikasi Mobile JKN atau dengan mengunjungi kantor cabang BPJS Kesehatan. Kami telah menyederhanakan proses pendaftaran agar lebih banyak peserta bisa memanfaatkan program ini tanpa kesulitan administratif. Aksesnya juga sangat fleksibel, bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja,” ujar Titus.
BPJS Kesehatan juga terus melakukan sosialisasi tentang manfaat dan mekanisme pembayaran dalam program ini, agar masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait kepesertaan mereka. Ke depan, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus berinovasi menciptakan sistem yang lebih adaptif dan inklusif, sehingga JKN tetap menjadi solusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Program New REHAB 2.0 menjadi salah satu kebijakan strategis BPJS Kesehatan untuk menjaga keseimbangan sistem dan memastikan bahwa setiap peserta JKN tetap memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau. Dengan adanya skema pembayaran yang lebih fleksibel ini, kami berharap masyarakat semakin terdorong untuk tetap berpartisipasi aktif dalam program jaminan kesehatan nasional,” pungkas Titus.
Selain itu, salah satu peserta JKN, Henny Irawati (41), menceritakan pengalamannya yang merasa terbantu dengan adanya program JKN dan aplikasi Mobile JKN. Ia mengungkapkan bahwa dirinya dan keluarganya bisa mendapatkan akses layanan kesehatan dengan biaya yang sangat terjangkau. Henny berharap agar Program JKN dapat terus berlanjut karena sangat membantu masyarakat.
“Sebagai keluarga, kami terdaftar di JKN kelas 3 dengan iuran hanya 35 ribu per orang per bulan. Biaya ini sangat terjangkau dan sangat membantu. Saya juga menyarankan kepada adik dan teman-teman saya untuk memanfaatkan aplikasi Mobile JKN, khususnya untuk program REHAB dan berbagai manfaat lainnya. Semoga semakin banyak yang mengetahui betapa besarnya manfaat program ini. Saya dan keluarga juga rutin menjaga kesehatan dengan olahraga, anak saya suka renang. Kami sadar, kesehatan itu sangat penting,” ungkap Henny dengan penuh semangat.
Editor : Zainul Arifin