Khofifah Bersilaturahmi dengan Warga Jatim di Sultra, Ajak Perkuat Kepercayaan dan Jejaring Pelaku Usaha Antardaerah

- Redaksi

Rabu, 19 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Forum Silaturahim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama diaspora Jatim di Sulawesi Tenggara di Kendari. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Forum Silaturahim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama diaspora Jatim di Sulawesi Tenggara di Kendari. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

KENDARI, RadarBangsa.co.id — Pertemuan antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan masyarakat perantauan asal Jatim di Sulawesi Tenggara kembali memperlihatkan bagaimana peran diaspora mampu menjadi penopang penting hubungan ekonomi antarwilayah. Dalam acara Forum Silaturahim dengan Masyarakat Sulawesi Tenggara Asal Jawa Timur, yang digelar di Hotel Plaza Inn Kendari pada Selasa (18/11) malam, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa perantau Jatim bukan hanya berkontribusi dalam sektor ekonomi, tetapi juga menjadi simpul strategis yang menghubungkan komunikasi, kepercayaan, dan jejaring antardaerah.

Acara yang berlangsung hangat tersebut mempertemukan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pelaku usaha, tokoh masyarakat, paguyuban Jatim, hingga warga perantau yang selama ini terlibat dalam sektor perdagangan, jasa, kuliner, perikanan, maupun agribisnis di wilayah Sultra. Forum ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat relasi ekonomi sekaligus memperdalam konektivitas sosial yang telah terbentuk sejak lama antara dua wilayah tersebut.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa diaspora memiliki peran sentral dalam menghubungkan ekosistem usaha, terutama dalam memperkuat relasi bisnis antara Jawa Timur dan Sulawesi Tenggara. “Panjenengan semua adalah kekuatan diaspora yang mempertemukan dua daerah. Peran panjenengan dalam membangun kohesivitas sosial, kepercayaan, dan komunikasi menjadi fondasi kuat dalam memperluas jejaring ekonomi nasional,” ujar Khofifah.

Ia menilai karakter kerja keras dan daya adaptasi masyarakat Jatim menjadi modal sosial yang membuat perantau Jatim diterima di berbagai sektor strategis di Sultra. Di banyak daerah, keberadaan masyarakat Jatim di sektor perdagangan, kuliner, jasa, hingga perikanan telah menjadi penggerak ekonomi lokal sekaligus membuka jaringan usaha dua arah antara Jatim dan Sultra.

Gubernur Khofifah juga memaparkan fakta bahwa hubungan ekonomi kedua wilayah terus menunjukkan tren positif. Nilai perdagangan Jatim–Sultra pada 2023 mencapai Rp 3,14 triliun, dengan surplus Rp 752 miliar bagi Jawa Timur. Arus komoditas berkembang dinamis, mulai dari makanan olahan, produk industri kreatif, hingga komoditas strategis seperti CPO, beras, dan hasil perikanan. “Kuatnya hubungan dagang ini tidak berdiri sendiri. Ada kontribusi diaspora yang selama ini menjadi penghubung antara pelaku usaha di dua daerah,” tegasnya.

Di hadapan para perantau, Khofifah juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai investasi jangka panjang. Ia menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki enam SMA Taruna yang berasrama dan bekerja sama dengan TNI, Polri, hingga IPDN sebagai pusat pembentukan calon pemimpin masa depan. “Kalau sering panjenengan mendengar Indonesia Emas 2045, maka pemimpinnya harus disiapkan dari sekarang. SMA Taruna kita menyiapkan itu. Ada yang diterima 97 persen di sekolah kedinasan dan perguruan tinggi negeri,” jelasnya.

Ia kemudian meminta paguyuban Jatim di Sultra untuk mendata minat lulusan SMP yang ingin melanjutkan pendidikan ke SMA Taruna milik Pemprov Jatim. Ia memastikan bahwa pendaftaran khusus untuk SMA Taruna Pamong Praja Bojonegoro masih dibuka hingga Maret.

Selain soal pendidikan, forum tersebut juga membahas pengembangan potensi sektor riil di Sultra, termasuk perikanan budidaya, peternakan, dan perkebunan tebu. Khofifah menyoroti besarnya potensi pesisir Sulawesi Tenggara untuk budidaya ikan dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Di sektor peternakan, Jawa Timur siap berbagi pengalaman dalam peningkatan populasi sapi potong dan sapi perah, termasuk penguatan produktivitas bibit unggul. Sedangkan pada komoditas tebu, Pemprov Jatim menawarkan pendampingan teknologi varietas unggul yang mampu menghasilkan hingga 32,5 kilogram gula per meter tanam.

Dalam forum tersebut, Gubernur Khofifah juga menyoroti keberadaan Koperasi Merah Putih sebagai wadah pemberdayaan UMKM diaspora Jatim di Sultra. Koperasi ini diharapkan menjadi kanal distribusi produk, akses pasar, serta penguatan usaha di desa maupun kelurahan. “Forum seperti ini bukan sekadar seremoni. Kita ingin menguatkan usaha panjenengan, menyambungkan apa yang dibutuhkan Sulawesi Tenggara dengan apa yang bisa disediakan Jawa Timur, dan sebaliknya,” katanya.

Khofifah kemudian menghubungkan peran diaspora dengan visi besar Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara, yakni pusat gravitasi ekonomi yang menghubungkan wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia. Menurutnya, diaspora merupakan kekuatan kultural yang mampu memperkokoh konektivitas ekonomi secara nasional. “Dengan jejaring diaspora yang kuat, Jawa Timur semakin siap menjalankan perannya sebagai Gerbang Baru Nusantara. Dari Sulawesi Tenggara, panjenengan semua ikut menguatkan konektivitas ekonomi nasional,” ujarnya.

Di akhir acara, Gubernur Khofifah menyerahkan tali asih Rp 50 juta kepada Ketua Paguyuban Jatim di Sultra, Zaenal Mustofa, untuk mendukung kegiatan-kegiatan paguyuban ke depan. Zaenal menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian Pemprov Jatim terhadap warganya di perantauan. “Kehadiran Ibu Gubernur ini merupakan bukti nyata kepedulian dan perhatian Pemerintah Jawa Timur terhadap warga Jawa Timur di perantauan,” kata Zaenal.

Ia berharap kunjungan tersebut semakin mempererat hubungan emosional dan memperkuat kerja sama antarmasyarakat Jatim di Sultra. “Kami berharap kunjungan Ibu Gubernur dapat memperkuat silaturahmi dan mempererat hubungan warga Jatim di Sultra. Terima kasih Ibu Khofifah, semoga selalu sehat dan sukses,” pungkasnya.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Pemdes Pucangro Gerakkan Ekonomi Perempuan Lamongan Lewat Jatim Puspa
Disperinaker Bangkalan Gaspol Pemerataan Pelatihan Kerja
Pantai Bimo Muncul sebagai Destinasi Mancing Baru di Banyuwangi
PLN Jaga Stabilitas Listrik Acara Nasional di Sumbawa
Tim IGA 2025 Tinjau Dua Inovasi Unggulan Lamongan, Bupati Yes Bangga
Apresiasi Senator Cantik Anggota DPD RI Lia Istifhama untuk Kreator Community 2025
Gubernur Khofifah Disambut Meriah di Kendari, Siapkan Misi Dagang Jatim–Sultra
Pemkot–Bea Cukai Gempur Rokok Ilegal, Probolinggo Siaga

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 13:48 WIB

Khofifah Bersilaturahmi dengan Warga Jatim di Sultra, Ajak Perkuat Kepercayaan dan Jejaring Pelaku Usaha Antardaerah

Rabu, 19 November 2025 - 13:37 WIB

Pemdes Pucangro Gerakkan Ekonomi Perempuan Lamongan Lewat Jatim Puspa

Rabu, 19 November 2025 - 10:10 WIB

Disperinaker Bangkalan Gaspol Pemerataan Pelatihan Kerja

Rabu, 19 November 2025 - 10:04 WIB

Pantai Bimo Muncul sebagai Destinasi Mancing Baru di Banyuwangi

Rabu, 19 November 2025 - 09:56 WIB

PLN Jaga Stabilitas Listrik Acara Nasional di Sumbawa

Berita Terbaru

Petugas Disperinaker Bangkalan bersama organisasi pemuda mengikuti forum konsultasi publik terkait perluasan akses pelatihan kerja. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Disperinaker Bangkalan Gaspol Pemerataan Pelatihan Kerja

Rabu, 19 Nov 2025 - 10:10 WIB

Peresmian Rumah Apung di Pantai Bimo, Banyuwangi, yang digelar Lanal Banyuwangi dan dihadiri Bupati Ipuk Fiestiandani. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Pantai Bimo Muncul sebagai Destinasi Mancing Baru di Banyuwangi

Rabu, 19 Nov 2025 - 10:04 WIB

Politik - Pemerintahan

PLN Jaga Stabilitas Listrik Acara Nasional di Sumbawa

Rabu, 19 Nov 2025 - 09:56 WIB