KOTA MOJOKERTO, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum PP Muslimat NU dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turun langsung untuk menyalurkan santunan kepada 500 anak yatim di Kota Mojokerto pada Kamis (4/4/2024). Dalam acara tersebut, Khofifah didampingi oleh Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Mojokerto periode 2019-2024. Turut hadir pula Ketua Baznas Jawa Timur, Prof. Ali Maschan Moesa, serta jajaran forkopimda Kota Mojokerto.
“Semoga semua anak mendapat kesempatan untuk mengejar cita-cita setinggi langit. Yang bercita-cita menjadi dokter, semoga bisa menjadi dokter. Yang bercita-cita menjadi dosen, semoga bisa menjadi dosen hingga profesor. Yang memilih mondok, semoga menjadi Kyai atau Ulama. Amin,” ujar Khofifah, menyampaikan harapannya kepada anak-anak yatim yang hadir.
Khofifah juga menekankan pentingnya memanfaatkan sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan baik, mengingat Lailatul Qadr, malam penuh keberkahan yang Allah turunkan dengan mengirimkan banyak malaikat. “Malaikat-malaikat itu diturunkan pada malam Lailatul Qadr untuk menyebarkan nikmat, berkah, kesejahteraan, serta keselamatan dari Allah SWT. Mari kita bersungguh-sungguh meraih berkah Allah dengan meningkatkan i’tikaf, tadarus, dan ibadah, semoga kita mendapatkan Lailatul Qadr,” tambahnya.
Selain itu, Khofifah juga menyampaikan bahwa manusia tidak boleh berhenti atau putus asa atas rahmat dan kasih sayang Allah. Beliau mengutip sebuah hadis Qudsi yang menyatakan bahwa Allah akan mengabulkan apa yang diharapkan oleh hamba-Nya.
Sebagai manusia, kita harus berprasangka baik pada Allah, karena Allah akan memberikan sesuai dengan apa yang diprasangkakan oleh hamba-Nya.
“Jadi kepada semua orang tua yang mengantarkan putra-putrinya, jangan pernah berprasangka buruk terhadap rahmat dan kasih sayang Allah,” tegasnya.
Tak lupa, menjelang akhir bulan Ramadhan, Khofifah juga mengajak para hadirin untuk bersama-sama semangat menjemput Lailatul Qadr. Ia mengutip cerita tentang Imam Abu Hasan Assadzili, seorang ulama, sufi, dan ahli tarekat asal Maroko yang terkenal dermawan.
“Menurut beberapa riwayat, Imam Abu Hasan Assadzili selalu bertemu dengan Lailatul Qadr sepanjang hidupnya. Sehingga beliau bisa merumuskan bahwa Lailatul Qadr akan turun pada malam ke-27 Ramadhan jika puasa dimulai pada hari Selasa. Artinya, hanya tinggal beberapa hari lagi,” ungkap Khofifah.
“Maka mari tingkatkan i’tikaf kita, tingkatkan kualitas shalat malam, dan upayakan agar shalat kita semakin khusyuk. Manfaatkan malam-malam ganjil Ramadhan untuk bermunajat dan memaksimalkan ibadah, agar kita benar-benar dapat meraih Lailatul Qadr,” tambahnya.