SINGAPURA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memulai rangkaian program RISING Fellowship di Singapura melalui pertemuan resmi dengan Menteri Pendidikan Singapura Desmond Lee, Rabu (12/11), di Kantor Kementerian Pendidikan Singapura, North Buona Vista Drive. Pertemuan tersebut menjadi wadah untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang pendidikan, sekaligus merumuskan langkah konkret pengembangan sumber daya manusia yang berorientasi masa depan.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyatakan bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan prioritas strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Kami menempatkan pembangunan kualitas sumber daya manusia sebagai pilar penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Karena itu, kolaborasi dengan Singapura kami pandang sebagai peluang signifikan untuk memperluas akses pembelajaran berstandar global,” ujarnya.
Menteri Pendidikan Singapura Desmond Lee menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Kami menyambut baik komitmen Jawa Timur dalam memperkuat kerja sama di sektor pendidikan. Kolaborasi ini membuka ruang pertukaran pengetahuan yang produktif serta dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua wilayah,” kata Lee.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak mengidentifikasi sejumlah agenda prioritas. Program school matching menjadi salah satu fokus utama, mencakup pertukaran praktik terbaik pengajaran, penguatan kurikulum, integrasi literasi digital, serta peningkatan kapasitas pembelajaran berbasis STEM. Menurut Khofifah, “Pertukaran praktik terbaik merupakan instrumen penting untuk memperkuat inovasi pendidikan di Jawa Timur, sekaligus memastikan kesesuaian model pembelajaran dengan tantangan era digital.”
Selain school matching, program student exchange turut dibahas sebagai sarana perluasan wawasan internasional bagi pelajar. Pertukaran pelajar dirancang dalam skema jangka pendek dan menengah, meliputi pembelajaran budaya, penguatan bahasa asing, serta kolaborasi proyek antarsekolah. “Paparan global diperlukan untuk menyiapkan generasi muda yang adaptif dan kompetitif,” lanjut Khofifah.
Untuk memastikan kerja sama berjalan terstruktur, kedua pihak menyepakati penyusunan dokumen teknis berupa Terms of Reference (ToR). Dokumen tersebut mencakup penetapan sekolah mitra, mekanisme koordinasi lintas lembaga, serta pengaturan tanggung jawab administratif antara Pemprov Jawa Timur dan institusi pendidikan Singapura. “Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap memberikan dukungan penuh agar seluruh program dilaksanakan secara efektif dan berkesinambungan,” ujar Khofifah.
Ia juga menegaskan bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar dengan cakupan wilayah pendidikan yang luas di 38 kabupaten/kota. “Kapasitas kelembagaan yang kami miliki memberikan landasan kuat untuk mengembangkan kolaborasi internasional secara lebih sistematis,” katanya. Menteri Lee menilai kapasitas tersebut menjadi modal penting dalam memperkuat kerja sama regional di sektor pendidikan.
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Singapura atas diterimanya 30 kepala sekolah, guru produktif, dan pengawas dalam program School Management and Curriculum Leadership di National Institute of Education (NIE) pada 10–14 November 2025. Ia memandang kesempatan itu sebagai investasi penting dalam peningkatan kualitas tenaga pendidik.
“Semoga hubungan baik antara Singapura dan Provinsi Jawa Timur ini senantiasa terjaga dan semakin kuat di masa depan,”pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










