LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum PP Muslimat NU dan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, berbaur dengan ribuan warga dalam acara Lumajang Bershalawat yang diadakan di Stadion Semeru, Kabupaten Lumajang, Jumat malam (16/8/2024).
Acara ini, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang bersama HIPMI Kabupaten Lumajang, mengundang puluhan ribu warga dari berbagai penjuru Lumajang untuk bersama-sama mengikuti lantunan shalawat yang dibawakan oleh Majelis Salawat Syubanul Muslimin dan Nurus Solah.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah memberikan tausiah mengenai kemerdekaan. Ia menegaskan bahwa shalawat merupakan salah satu cara untuk menjaga kerukunan dan kedamaian bangsa serta keutuhan NKRI.
Khofifah menceritakan, “Sebelum Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, Presiden Ashraf Ghani pernah bertanya kepada Presiden Jokowi mengenai jumlah suku di Indonesia. Presiden Jokowi menjawab ada 714 suku di Indonesia, yang membuat Presiden Ashraf Ghani terkejut. Ia bertanya-tanya bagaimana Indonesia bisa tetap damai dan utuh dengan begitu banyak suku.”
Khofifah menjelaskan bahwa Indonesia bisa merawat keutuhan negara berkat berbagai upaya dari berbagai elemen masyarakat, termasuk para guru dan tokoh agama yang mengajarkan shalawat dan dzikir. “Shalawat dan dzikir mendatangkan ketenangan, mengubah hati yang gelisah menjadi tenang, serta mendatangkan berkah dari Allah SWT,” ujarnya.
Ia menambahkan, shalawat berfungsi sebagai sarana untuk merawat kebhinekaan dan mencintai bangsa Indonesia. “Shalawat juga menjadi cara kita mencintai bangsa kita,” katanya. Khofifah juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Lumajang, khususnya Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni dan HIPMI Lumajang, atas inisiatif mereka menggelar Lumajang Bershalawat dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-79.
“Semoga acara ini membawa berkah, kedamaian, dan kemaslahatan bagi masyarakat Lumajang, Jawa Timur, dan seluruh Indonesia,” harap Khofifah. Ia juga mengungkapkan manfaat dari melantunkan shalawat, yang menurutnya dapat mendatangkan pertolongan dan rahmat Allah serta syafaat Nabi Muhammad di hari akhir.
“Dari Lumajang Bershalawat ini, insya Allah resonansi semangat nasionalisme akan menyebar ke seluruh Jawa Timur dan Indonesia, memperkuat semangat kemerdekaan kita,” tegas Khofifah.
Acara tersebut juga diisi dengan tausiah oleh KH As’ad Malik, santunan untuk anak yatim, dan doa bersama untuk bangsa.