GRESIK, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, menyambangi kampung usaha produksi kripik usus dan kripik ceker ayam yang terletak di Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Dalam kunjungannya, Khofifah meninjau langsung proses produksi dari rumah potong ayam hingga sentra produksi kripik yang dijalankan oleh Nur Rohimah, seorang pelaku usaha lokal yang telah bertahan selama 15 tahun.
Khofifah mengapresiasi keberhasilan masyarakat Sidowungu dalam mengembangkan usaha olahan ayam, yang mencakup pemanfaatan seluruh bagian ayam dengan konsep zero waste. “Di sini sentra kampung olahan ayam yang zero waste dalam arti semua telah berhasil dimanfaatkan mulai dari daging, usus, tembolok, hingga bulu ayam basahnya juga ada yang mengambil untuk diolah,” ungkap Khofifah.
Namun, dalam kunjungan tersebut, Khofifah menyoroti dua hal penting yang perlu perhatian lebih, yakni sertifikasi halal untuk produk olahan dan sertifikasi juru sembelih halal (Juleha). “Ke depan, akan lebih strategis jika mereka dilatih untuk mendapatkan sertifikasi juru sembelih halal. Ini adalah program yang telah kami lakukan di periode pertama. Penting bagi industri makanan dan minuman untuk memberi kepastian pada konsumen bahwa produk yang dihasilkan telah melalui proses yang halal,” tegas Khofifah.
Selain itu, Khofifah juga mengamati langsung proses produksi kripik yang dikelola oleh Nur Rohimah. Dalam usahanya, Rohimah memanfaatkan proses penjemuran ceker ayam yang memakan waktu hingga empat hingga lima hari. Khofifah mengungkapkan bahwa produk yang dihasilkan oleh warga Sidowungu kini telah memiliki kualitas yang baik, dengan pengemasan yang rapi dan telah dipasarkan di sejumlah toko oleh-oleh di Kabupaten Gresik dan toko-toko modern.
“Ini adalah hasil keuletan masyarakat yang jeli dalam memanfaatkan peluang. Cemilan ini cukup digemari masyarakat. Bahkan saat lebaran, permintaannya bisa berlipat ganda,” ujar Khofifah. Ia menambahkan, ke depan, produk ini bisa semakin berkembang dengan bantuan sertifikasi halal, PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), dan perizinan usaha makanan dan minuman lainnya. “Kami berharap produk lokal ini dengan perizinan yang lengkap dapat semakin meluaskan pasar, bahkan go global,” tambahnya.
Sementara itu, Nur Rohimah, selaku pemilik usaha, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Khofifah. Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pelaku UMKM, Khofifah turut memborong produk kripik yang dihasilkan oleh usaha tersebut untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar.
“Kami berharap bisa mendapat bantuan mesin pengering seperti oven agar penjemuran bisa lebih cepat. Saat musim kemarau, kami membutuhkan waktu hingga lima hari untuk mengeringkannya,” ungkap Nur Rohimah.
Rohimah juga menambahkan bahwa usaha yang telah dijalankan selama 15 tahun ini kini mempekerjakan 13 karyawan, dan ada sekitar 50 pelaku usaha serupa di kampung Sidowungu. Ia mengungkapkan bahwa produk mereka terus berkembang berkat dukungan pelatihan dan kurasi yang diberikan oleh Dinas KUMKM Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik. Bahkan, produk mereka baru-baru ini sempat ditawarkan untuk mengikuti pameran di Macau. “Alhamdulillah, kualitas produk kami terus meningkat,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin