Khusnul Arif Akan Perjuangkan Kesenian Jaranan

- Redaksi

Minggu, 24 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Di tengah kesibukannya sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif, S.Sos, masih menyempatkan diri untuk menghadiri pagelaran Kesenian Jaranan (Kuda Lumping) di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri.

Mas Arif, panggilan akrab Anggota Komisi D (IV) DPRD Kabupaten Kediri ini, hadir di tengah-tengah ribuan penonton Jaranan yang digelar di depan SMP Negeri 1 Kayen Kidul sekitar pukul 14.00 WIB.

Dalam sambutannya, politisi dari Partai NasDem ini menyampaikan permohonan maafnya tidak bisa ikut menonton pagelaran hingga selesai, karena masih ada acara lain yang juga sangat penting, salah satunya yaitu silaturrahmi bersama ratusan simpatisan di Graha PPN Grup, Jalan Raya Kediri-Pare, Dusun Ngrancangan, Desa Wonojoyo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, yang dibagi dua tahap, 10-12 dan 15-17 WIB.

Founder Yayasan Laskar Peduli Sesama (LPS) ini juga mengajak seluruh warga untuk ikut nguru-nguri Kesenian Jaranan yang merupakan kebudayaan asli Kediri tersebut agar selalu lestari dan dapat dinikmati oleh anak cucu nanti.

Baca Juga  Perkumpulan Seni SOBOKARTI Semarang Menggeliat Dimasa Pademi

“Mari kita bersama-sama nguri-nguri budaya Jawa ini agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita nanti. Apalagi ada pepatah yang mengatakan bahwa luhuring bangsa saka lestarining budaya. Maka dari itu, pagelaran Jaranan seperti ini perlu kita dukung bersama,” ajak pemilik Radio Panjalu FM yang setiap hari menyajikan Kesenian Jaranan ini.

Baca Juga  Sempat Memanas, Pilkades Ngebrak Dijaga Ketat Aparat

Sementara itu, Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri ini juga mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan permintaan para pelaku seni Jaranan untuk diberikan izin pentas pada malam hari. Karena saat ini pagelaran Jaranan hanya diperbolehkan pentas pada siang hari saja, tidak sehari semalam seperti dahulu.

Baca Juga  Meriahkan HUT ke-19 Kota Batu, Pemkot Batu Gelar Pertunjukan Wayang Kulit Secara Virtual

Seperti halnya pagelaran Jaranan Joyo Saputro pimpinan Jumanianto, di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Minggu (24/11), hanya diperbolehkan pentas pada siang hari saja, dan tidak boleh main pada malam hari. Padahal kebiasaan masyarakat mayoritas menonton pada malam hari. (Jay)

Berita Terkait

Disparbudpora Bondowoso Peringati Hari Batik dan Kopi Internasional
Hari Batik Nasional 2024, Khofifah Dorong Masyarakat untuk Bangga Berbatik
Pemkab Pasuruan Wajibkan Batik Nasional 1-4 Oktober
Pembukaan Ceremoni Festival Maulid 2024 Diwarnai Seni Budaya
Desa Setro Gresik Rayakan Sedekah Bumi dengan Jalan Sehat Berhadiah
Maulid Nabi dan Tasyakuran di Desa Pangreh Sidoarjo Meriah
RW 03 Lempongsari Semarang Gelar Pengajian Maulid Nabi
Pj Gubernur Adhy Ajak Teladani Sifat Rasulullah SAW dan Beri Bonus Kafilah Jatim
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 10:51 WIB

Disparbudpora Bondowoso Peringati Hari Batik dan Kopi Internasional

Rabu, 2 Oktober 2024 - 08:57 WIB

Hari Batik Nasional 2024, Khofifah Dorong Masyarakat untuk Bangga Berbatik

Rabu, 2 Oktober 2024 - 07:34 WIB

Pemkab Pasuruan Wajibkan Batik Nasional 1-4 Oktober

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:49 WIB

Pembukaan Ceremoni Festival Maulid 2024 Diwarnai Seni Budaya

Minggu, 29 September 2024 - 15:40 WIB

Desa Setro Gresik Rayakan Sedekah Bumi dengan Jalan Sehat Berhadiah

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB