Kongres II Wita Mori Usulkan Raja Mori Menjadi Pahlawan Nasional

- Redaksi

Senin, 2 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Raja Mori, Mokole Marunduh (Mokole = Sultan)

Raja Mori, Mokole Marunduh (Mokole = Sultan)

KOLONODALE,RadarBangsa.co.id – Kongres II Wita Mori di Kolonodale, Morowali Utara secara resmi mengusulkan Raja Mori, Mokole Marunduh, sebagai Pahlawan Nasional dari Provinsi Sulawesi Tengah. Hal itu diungkapkan Pramaartha Pode kepada media ini, Minggu, 1 Maret 2020. Doktor Ilmu Politik UGM itu mengatakan, usulan tersebut dimunculkan mengingat saat ini belum ada Pahlawan Nasional dari Sulawesi Tengah.

“Raja Mori, Mokole Marunduh, gugur di medan perang melawan Belanda di Benteng Wulanderi. Tidak seperti daerah lain yang rajanya takluk kepada Belanda, Raja Mori memilih lebih baik mati daripada menyerah kepada Belanda,” ujar Praamartha Pode menjelaskan secara singkat tentang pengorbanan Mokole Marunduh.

Putra Asli Daerah Morowali Utara melanjutkan bahwa dengan peran yang sangat besar di masa kemerdekaan, Raja Mori Mokole Marunduh layak diberi anugerah sebagai pahlawan nasional. “Menurut hemat kami, Raja Mori ini sangat layak diberi penghargaan berupa gelar Pahlawan Nasional,” imbuh Pode.

Lebih lanjut, anggota Dewan Pakar Badan Musyawarah Adat Sulawesi Tengah itu menargetkan tahun 2021 usulan ini sudah dapat dipertimbangkan Pemerintah Pusat karena proses pengurusannya berjenjang mulai dari Kabupaten, Provinsi dan terakhir di Pusat. Usulan ini diterima dengan baik oleh Kongres II Wita Mori dan akan segera diproses sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku.

Pemberian gelar pahlawan nasional ini, tentunya berpedoman pada UU No. 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, khususnya pasal 26. Dalam pasal ini dijelaskan gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah meninggal dunia dan yang semasa tinggal pernah melakukan perjuangan atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

*Perkuat Silaturahmi Sesama Anak Suku Mori*

Kongres II Wita Mori dilaksanakan di gedung Tepo Asa Aroa Morokoa, di Kota Kolonodale, sebuah kota tua di mulut Teluk Tolo, yang saat ini menjadi Ibukota Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Kongres berlangsung selama 2 hari, yakni tanggal 28-29 February 2020. Ketua Panitia Reimon Monsangi, SE melaporkan bahwa pelaksanaan Kongres Wita Mori diselenggarakan berdasarkan pasal 18 b dan Pasal 28 i UUD 1945, AD/ART Dewan Adat Wita Mori, Akta Notaris Dewan Adat Wita Mori dan Keputusan Dewan Adat Wita Mori tentang panitia penyelenggara kongres Wita Mori.

Tujuan dilaksanakan Kongres II Wita Mori yaitu dalam rangka menghimpun berbagai pendapat dan gagasan dari berbagai perspektif narasumber. Dengan demikian peserta Kongres terarah dan termotivasi merumuskan sikap, mewujudkan masyarakat Mori yang beradab inklusif, damai, dan demokratis. Hal itu dapat dicapai melalui bahasa, adat istiadat dan budaya serta kesenian.

Selain itu juga untuk menanamkan kembali idealisme To Mori (Orang Mori) dalam merajut kebersamaan Wita Mori (Morowali Utara) menjadi daerah kabupaten yang maju di Provinsi Sulawesi Tengah.

Bupati Morowali Utara Ir. Aptripel Tumimomor, MT memberikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait, khususnya panitia, yang telah berupaya mewujudkan Kongres II Wita Mori dapat terlaksana. Bupati Morowali Utara bersyukur atas perhatian dan kepedulian para Tokoh Wita Mori, baik yang berada di Kabupaten Morowali Utara maupun di luar (perantauan), dalam rangka ikut menjaga serta melestarikan nilai luhur budaya Wita Mori.

Bupati mengatakan dirinya optimis pelaksanaan Kongres Wita Mori II dapat berjalan dengan baik dan sukses. “Jadikan Tepo Asa Aroa sebagai wadah dalam mewujudkan pemikiran dan gagasan, khususnya mempersatukan 44 anak suku Wita Mori di kabupaten morowali Utara,” harap Bupati Tumimomor.

Semangat Tepo Asa Aroa dikedepankan untuk menjalin tali silaturahmi antar anak suku Mori. Diharapkan melalui kegiatan tersebut, seluruh peserta Kongres juga ikut membahas serta melahirkan inovasi dalam melestarikan budaya Wita Mori. (Red)

Berita Terkait

Politisi Perempuan Asal Jawa Timur, Dr Lia Istifhama: CANTIK – Cerdas, Inovatif, dan Kreatif, Apresiasi Dedikasi Dokter di Hari Dokter Nasional 2025
Hari Jadi ke-494, Bangkalan Fokus Berbenah dan Berbudaya
DPD-RI Apresiasi HUT ke-494 Kabupaten Bangkalan
Gubernur Khofifah Apresiasi Prestasi Nasional Penyuluhan Kehutanan Jatim
Khofifah Dukung SMA Negeri 2 Lamongan Cetak Generasi Berprestasi
RSUD H Moh Ruslan Mataram Borong Dua Penghargaan Nasional
Khofifah dan Menteri PPPA Ajak Santri Jaga NKRI di Hari Santri 2025
Wabup Pasuruan Dorong Santri Kuasai Teknologi dan Bahasa Dunia
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 08:02 WIB

Hari Jadi ke-494, Bangkalan Fokus Berbenah dan Berbudaya

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 06:02 WIB

DPD-RI Apresiasi HUT ke-494 Kabupaten Bangkalan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:14 WIB

Gubernur Khofifah Apresiasi Prestasi Nasional Penyuluhan Kehutanan Jatim

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:19 WIB

Khofifah Dukung SMA Negeri 2 Lamongan Cetak Generasi Berprestasi

Kamis, 23 Oktober 2025 - 18:57 WIB

RSUD H Moh Ruslan Mataram Borong Dua Penghargaan Nasional

Berita Terbaru

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menyerahkan penghargaan kepada atlet berprestasi dalam acara Reward bagi Insan Olahraga dan Pemuda 2025 di Auditorium Mpu Sindok, Jumat (24/10/2025). Total bonus yang dibagikan mencapai Rp3,594 miliar. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Fokus

Pemkab Pasuruan Naikkan Bonus Atlet dan Pemuda 2025

Sabtu, 25 Okt 2025 - 17:50 WIB

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menyerahkan penghargaan kepada atlet berprestasi dalam Ceremony Reward bagi Insan Olahraga dan Pemuda Berprestasi 2025 di Auditorium Mpu Sindok, Jumat (24/10/2025). Total hadiah mencapai Rp3,5 miliar.(Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Olahraga

Pasuruan Apresiasi Atlet dan Pemuda Berprestasi 2025

Sabtu, 25 Okt 2025 - 17:43 WIB

Petugas Dinas SDA Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan melakukan pengerukan sungai di Desa Bandaran, Kecamatan Winongan, Jumat (24/10/2025). Normalisasi dilakukan untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Hadapi Musim Hujan, Pemkab Pasuruan Genjot Normalisasi Sungai untuk Cegah Banjir

Sabtu, 25 Okt 2025 - 17:36 WIB

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menyampaikan Nota Pengantar Raperda APBD 2026 dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Kamis (23/10/2025) (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Dana Transfer ke Daerah Turun, Pemkab Pasuruan Siapkan Efisiensi Anggaran 2026

Sabtu, 25 Okt 2025 - 17:29 WIB

Peristiwa

Geger Pria Meninggal di Halte BRT Semarang

Sabtu, 25 Okt 2025 - 16:59 WIB