LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan memastikan bahwa harga bahan pokok pada awal tahun 2025 ini tetap stabil dan terkendali. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Disperindag, Anang Taufik, saat ditemui di kantor Disperindag, Selasa (7/1/2025) pagi ini.
“Pemantauan harga bahan pokok kami lakukan setiap hari menggunakan aplikasi Sipuldabapok, dan kami pastikan hingga saat ini harga bahan pokok tetap stabil. Memang ada sedikit kenaikan pada komoditas cabai rawit, yang disebabkan oleh musim hujan yang mengganggu proses panen,” ujar Anang.
Terkait harga bahan pokok, Anang menyebutkan beberapa komoditas yang mengalami pergerakan harga, antara lain beras premium yang dijual seharga Rp16.000 per kilogram, beras medium Rp12.500 hingga Rp13.000 per kilogram, telur ras yang dibanderol antara Rp28.000 hingga Rp30.000 per kilogram, serta minyak goreng kemasan 1 liter yang harganya berkisar antara Rp16.000 hingga Rp21.000 per liter.
“Untuk memantau stabilitas harga, kami fokus pada tiga pasar utama, yaitu Pasar Sidoharjo, Pasar Babat, dan Pasar Blimbing,” tambah Anang.
Sebagai upaya untuk menjaga kestabilan harga, Disperindag Kabupaten Lamongan telah melaksanakan berbagai operasi pasar murah secara rutin. Selain itu, untuk lebih mengoptimalkan pengendalian inflasi, pada Januari 2025, Disperindag akan meluncurkan program *Warung Inflasi Lamongan* (Warsilan).
Program Warsilan ini akan menghadirkan warung yang menjual bahan pokok dengan harga di bawah harga pasar, sehingga masyarakat Lamongan dapat lebih mudah mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Program ini diharapkan dapat membantu menekan inflasi di Lamongan, yang dikenal dengan sebutan Kota Soto.
“Warsilan yang berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih murah dan membantu mengendalikan inflasi di Lamongan,” terang Anang.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin