LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus menaruh perhatian serius pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing. Upaya ini diyakini menjadi pondasi penting dalam menyiapkan kemajuan daerah secara berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, saat menghadiri yudisium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Lamongan (Unisla), Rabu (27/8/2025). Acara berlangsung di Aula Pascasarjana Lantai III Unisla, diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai program studi.
“Sumber daya manusia menjadi satu-satunya jalan strategis untuk mendorong daya saing dan kemajuan Kabupaten Lamongan ke depan,” ujar Dirham yang akrab disapa Mas Dirham di hadapan 321 mahasiswa S1 Manajemen, 76 mahasiswa S1 Akuntansi, dan 38 mahasiswa S2 Magister Manajemen.
Menurutnya, pembangunan SDM unggul sejalan dengan agenda nasional yang tertuang dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia poin ke-4, yakni peningkatan kualitas pendidikan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sebagai bentuk nyata, Pemkab Lamongan meluncurkan berbagai program prioritas di bidang pendidikan. Salah satunya Program Prioritas Pendidikan Terintegrasi dan Gratis (Perintis) yang dirancang agar masyarakat tidak tertinggal dalam memperoleh akses pendidikan.
Tahun 2025 mendatang, Pemkab Lamongan mengalokasikan anggaran Rp7,5 miliar khusus untuk beasiswa Perintis. Program ini sudah menjangkau lebih dari 18 ribu penerima manfaat mulai dari jenjang SD, SMP, SMA sederajat hingga perguruan tinggi.
“Melalui Perintis, kami ingin memastikan tidak ada anak Lamongan yang putus sekolah hanya karena keterbatasan ekonomi,” tambah Dirham.
Di akhir sambutannya, Mas Dirham berpesan agar para calon wisudawan memiliki keterampilan yang sesuai dengan tantangan zaman. Ia menekankan pentingnya fleksibilitas, ketangkasan, berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, ketahanan, dan optimisme sebagai bekal menghadapi era VUCA—Volatility (volatilitas), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (kompleksitas), dan Ambiguity (ambiguitas).
“Tidak cukup hanya lulus dari perguruan tinggi, tetapi juga harus lulus dari tantangan era VUCA,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin