SURAKARTA, RadarBangsa.co.id – Kodim 0735/Surakarta bekerja sama dengan Padepokan Djemparingan Hardho Dedali mengadakan kegiatan DANDIM CUP GLADHEN AGENG JEMPARINGAN tingkat Nasional dalam rangka memperingati HARI JUANG TNI AD tahun 2019 bertempat di Benteng Vanstenburg Surakarta, Minggu (8-12-2019).
Kegiatan Lomba jemparingan ini mengusung tema NKRI HARGA MATI dan PERSATUKAN NUSANTARA MELALUI BUDAYA, yang dihadiri oleh 550 orang Pejemparing (pemanah) dari seluruh penjuru nusantara diantaranya Bali, Madura, Surabaya, Magetan, Solo Raya, Jogjakarta , Semarang dan Jawa Barat.
Dalam pelaksanaan lomba tersebut, dihadiri oleh Dandim 0735/Surakarta Letkol inf Wiyata S Aji S.E, MDS, Sekda Kota Surakarta Ahyani, Dandenpom IV/4 Ska Letkol Cpm Gunawan Setia S.H M.H Kapolresta Surakarta AKBP Andi Rifai, Kasdim Mayor Inf Alfian Yudha Praniawan, Para Perwira Satf dan Danramil jajaran Kodim 0735/Surakarta beserta para anggota dan PNS.
Pada kesempatan tersebut, Dandim 0735/Surakarta Letkol inf Wiyata S Aji S.E, MDS mengucapkan terima kasih kepada para peserta Jemparingan yang mempunyai animo cukup besar dalam mengikuti kegiatan lomba jemparingan ini. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang sudah mengikuti kegiatan ini melebihi Kuota yang ditargetkan.
Dandim juga berharap kepada peserta semuanya untuk selalu menjaga sportifitas dalam berlomba. Ia menambahkan, kegiatan lomba Jemparingan tingkat nasional tersebut dilaksanakan selain dalam rangka memperingati HARI JUANG TNI AD Tahun 2019 juga memberi apresiasi positif terhadap kegitan Jemparingan yang saat ini merebak pesat dilingkugan Masyarakat, serta mempererat tali silaturahmi antar pejemparing sehingga tercipta hubungan yang harmonis antar pejemparing Senusantara untuk turut ikut menjaga dan melestarikan budaya daerah.
“Lomba DANDIM CUP GLADHEN AGENG JEMPARINGAN ini merupakan ajang untuk meningkatkan mental spiritual dan melestarikan budaya. Selain itu, hal ini juga untuk memelihara kebersamaan komponen masyarakat dalam mendukung tugas TNI”, imbuhnya.
Dikatakannya, olahraga Jemparingan yang berakar dari keterampilan memanah para prajurit kerajaan saat itu, lebih dikenal sebagai salah satu cabang olahraga menjadi sarana rekreasi yang memiliki sejumlah manfaat dalam pembentukan karakter manusia karena butuh olah rasa dan olah batin.
“Sangat membanggakan bahwa aktivitas ini sekarang juga digemari generasi muda yang artinya proses pelestarian dan pewarisan bagian dari budaya bangsa ini dapat terus berkelanjutan, yang harus terus diupayakan adalah bagaimana energi dan semangat ini tetap terjaga hidup dan berkembang dalam masyarakat kita,” tegas Dandim.(Arif/Arda 72,Pendim 0735/Surakarta)