TUBAN, RadarBangsa.co.id – Memang tidak banyak orang yang tau keberadaan makam Sunan Bejagung kidul ini,sebab tidak sepopuler makam Wali Songo di Nusantara, Walaupun demikian nyatanya tidak sedikit para peziarah yang berdatangan,khususnya para spiritualis nusantara,baik bertujuan untuk tabarukan dan berziarah,maupun sekedar berwisata religi.
Saat malam tiba,begitu kita masuk di area makam terlihat pepohonan besar dengan lampu yang tidak begitu terang,menambah srem dan mistis dimakam itu,suasana demikian pasti cocok bagi para spritualis(ahli riyadho)untuk berkholwat atau sedang menyendiri dengan fokus berdzikir mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Terlepas dari itu semua,bagi para spiritualis, berziarah ke makam waliyullah itu adalah bagian dari kebutuhan tersendiri,bahkan ada orang yang satu minggu saja tidak ziarah ke makam waliyullah, seakan hidupnya terasa hampa,
Tujuan Ziarah kubur adalah mengingat akan kematian dan kirim do’a pada ahli kubur,sebab itu merupakan sunnah dari Rosulullah Saw,yang biasa dilakukan oleh sebagian ummatnya,
Kyai.M.Muzakkin(Gus Zakky)Pengasuh Pondok Pesantren Khusus Rehabilitasi Sakit Jiwa Dan Narkoba “Dzikrussyifa’ Asma’ Berojomusti” Lamongan,Jawa timur ini, berpesan,”Silahkan tabarukan dan berziarah di makam Waliyullah,tapi ingatlah jangan sampai meminta kepada makam tersebut,mintalah kepada Allah SWT.
Sebab ziarah itu sudah ada aturan dan tuntunanya yaitu untuk mengingat akan kematian dan kirim do’a pada ahli kubur,seperti yang di ajarkan oleh Rosulullah Saw”,Ungkapnya,saat ditemui awak media dilokasi pesarean,(Minggu,15 Desember 2019).
Siapakah Sunan Bejagung Kidul itu ? namanya adalah Syekh Hasyim Alamuddin,Nama awalnya adalah Kusuma Wardhani, anak dari seorang putra raja Hayam Wuruk yang berniat tulus ingin mempelajari agama islam secara sungguh-sungguh.
Dia mempelajari agama islam dari seorang Wali Allah yang bernama Syekh Abdullah Asyari atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Bejagung Lor.
Siapa Sunan bejagung Lor itu ? Beliau adik kandung Mbah Ibrahim Asmoroqondhi,kalau begitu berarti Sunan Bejagung Lor adalah paman Sunan Ampel.
Lanjut ke Sunan Bejagung kidul,Meski niat untuk belajar agama islam ditolak oleh keluarga kerajaan, dia masih tetap bersih kukuh untuk belajar agama tersebut. Dengan kesungguhannya belajar agama islam, maka ia pun mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.
Sunan bejagung Lor akhirnya bersedia menjadi guru dari anak raja itu untuk belajar agama islam, digemblengnya anak raja untuk memperdalam agama, hingga benar-benar dianggap mampu oleh Mbah Sunan Bejagung Lor.
Setelah dianggap mampu, akhirnya dia pasrahi untuk mengelola sebuah padepokan yang didirikan oleh Mbah Sunan Bejagung Lor agar dipimpinnya.
Alhasil setelah berhasil mengelola Padepokan, dia pun dijadikan menantu oleh Sunan Bejagung Lor dengan dinikahkan kepada putrinya yang bernama Nyai Faikoh yang cantik jelita.
Setelah resmi menjadi menantunya dan padepokanya diserahkan padanya, maka Sunan bejagung Lor berpindah tempat, yang kini disebut dengan makam Sunan bejagung Lor.
Padepokan itu diserahkan kepada Syekh Hasyim Alamuddin, dikelola bersama istrinya untuk menyebarkan agama islam, tempat itupun saat ini diberi nama dengan sebutan Bejagung kidul. Kisah putra raja majapahit yang perlu dicontoh dalam kegigihan niatnya untuk mencapai suatu keinginan di jalan Allah.
Juru kunci makam bejagung kidul, Mudri, mengatakan begitu Sunan bejagung kidul berhasil mendalami agama islam maka dia dipasrahi padepokan oleh Syekh Abdullah Asyari, dia juga dijadikan menantunya, bahkan dia mendapat gelar penghulu. Mungkin itu didapatnya berkat keseriusan mempelajari agama Allah, sehingga Allah memudahkan langkahnya.
“Sunan bejagung Kidul atau Syekh Hasyim Alamuddin memang bersungguh-sungguh dalam mempelajari agama islam, karena itu Syekh Abdullah Asyari percaya bahwa dia akan menjadi menantu yang bertanggung jawab dan bisa mempertanggung jawabkan amanatnya” papar Juru Kunci.
Terlebih dia merupakan putra dari Raja Hayam Wuruk, raja dari Kerajaan Majapahit. Aura kepemimpinannya sudah pasti tampak, apalagi dengan dia belajar agama Islam maka sudah barang tentu perpaduan antara kerajaan majapahit dengan islam yang dipelajarinya semakin mantap.
“Dia ada aura kepemimpinan Raja ditambah dengan keseriusan belajar agama, kemungkinan juga mempunyai keturunan dari Syekh, makanya usai memeluk islam namanya berganti Syekh Hasyim Alamuddin,” ujarnya.
Dimanakah makam Syekh Hasyim Alamuddin atau Sunan Bejagung Kidul itu ? berada di Desa Bejagung Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban.
Jika ditempuh dari pusat kota Tuban, maka bisa dicapai dengan jarak kurang lebih 2 KM,kendaraan seperti sepeda motor,mobil,bisa masuk hingga halaman pesarean,parkir kendaraan sangat luas,tersedia tempat istirahat,musholla dan toilet,jadi cocok sekali bagi para peziarah yang datang apalagi bagi para lelaku spiritual yang ingin riyadho dimakam situ,Pungkasnya. (MM/Kiki).