SEMARANG RadarBangsa.co.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rr Maria Tri Mangesti SE, bersama Kelurahan Muktiharjo Kidul menggelar sosialisasi mengenai Media Tradisional (Metra) di Balai Kelurahan Muktiharjo Kidul pada Rabu malam, 5 Februari 2025. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai peran Metra dalam mempertahankan dan melestarikan seni serta budaya Indonesia.
Hilangnya tradisi di kota-kota besar menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemerintah dalam upaya pelestarian seni dan budaya. Saat ini, seni dan budaya lebih banyak bertahan di desa-desa, seperti Reog, Ketoprak, Tayub, Wayang, Gamelan, serta tarian tradisional lainnya. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk lebih peduli agar warisan budaya tidak punah.
Lurah Muktiharjo Kidul, Sofia Ernawati SE MM, mengatakan bahwa menjaga seni dan budaya lokal merupakan langkah penting dalam memperkenalkan warisan asli Indonesia kepada generasi muda.
“Saya sangat setuju media tradisional ini bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya Indonesia. Tak hanya mempertahankan kesenian dan budaya, tetapi juga mengedukasi anak-anak dan generasi muda agar mengenal warisan seni budaya asli Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan bahwa mengenalkan seni dan budaya kepada anak-anak memerlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat agar mereka lebih peduli terhadap seni budaya daerahnya.
Di sisi lain, Rr Maria Tri Mangesti, yang akrab disapa Bu Maria, menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan kemudahan bagi komunitas kebudayaan untuk mempertahankan serta melestarikan seni budaya bangsa, khususnya di Jawa Tengah, yang merupakan salah satu pusat seni dan budaya Indonesia.
“Dengan kerja sama pemerintah dan kepedulian masyarakat, diharapkan seni dan budaya Indonesia dapat terus dipertahankan. Selain itu, seni dan budaya yang semakin populer akan mencegah klaim dari negara lain,” ungkapnya.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh para tokoh masyarakat dan pemerhati seni budaya. Sebagai bagian dari kegiatan, ditampilkan salah satu seni tari asli Kota Semarang, yaitu Tari Dugderan, yang dibawakan oleh Sanggar Taman pimpinan Mbak Rara.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya melestarikan seni dan budaya. Jangan sampai warisan budaya kita hilang karena kurangnya perhatian,” tambah Maria.
Sosialisasi ini menjadi salah satu upaya nyata dalam menjaga keberlanjutan seni dan budaya lokal. Pemerintah dan masyarakat diharapkan terus berkolaborasi agar warisan budaya tetap lestari dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
“Kami akan terus mendorong inisiatif ini agar semakin banyak komunitas budaya yang mendapatkan dukungan dan ruang untuk berkarya,” tutupnya.
Penulis : Tirta
Editor : Bandi