Melestarikan Budaya ‘Ceng Beng’

- Redaksi

Rabu, 5 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tradisi Ceng Beng (Dok Pribadi)

Tradisi Ceng Beng (Dok Pribadi)

TANGERANG SELATAN, RadarBangsa.co.id – Ceng Beng menjadi suatu tradisi turun temurun untuk ziarah tahunan. Hari Ceng Beng biasanya jatuh pada tanggal 5 April. Tradisi Ceng Beng ini diperkirakan bermula pada zaman Kekaisaran Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming.

Ceng Beng, dalam bahasa Hokkian, artinya terang benderang yang kemudian disimbolkan mendatangi makam leluhur dengan berziarah dengan mendoakan agar mendapat cahaya hidup bagi anggota keluarga yang masih ada
Puncak kegiatan dilaksanakan pada setiap tanggal 5 April. Masyarakat Tionghoa berdomisili di BSD Tanggerang Selatan yang merantau biasanya akan pulang kampung.

Baca Juga  Bupati Cianjur Membuka Pelatihan Pengrajin Batik dan ini Harapanya

“Mereka akan bertemu keluarga, kemudian akan melakukan ziarah dan sembahyang kubur leluhur saat perayaan Ceng Beng,” tandas Maria W. warga masyarakat keturunan Tionghoa. Selasa, (04/4/2023).

Baca Juga  Sambut Detik-detik Tahun baru Islam 1445 H, Pemkab Lamongan Menggelar Lamongan Muharram Festival

Sembahyang kubur leluhur dalam perayaan Ceng Beng ini biasa dilakukan sekitar 60 menit. Setiap orang akan ziarah kubur orang tua, sanak keluarga dan leluhurnya.

Mereka akan membawa aneka buah-buahan (samkuo), ayam atau babi (sam sang), arak, aneka kue dan makanan vegetarian (cai choi), uang kertas (kim cin) ditaruh di makam.
Kemudian membakar garu (hio). Setelah itu digelar ritual dan doa untuk para orang tua dan leluhur di pemakaman.

Baca Juga  Peresmian YNDN, Stanley Prayogo: Ajaran Taoisme Pencegahan dan Penyelamatan Semua Makhluk

Adapun makanan, setelah disembahyangkan, biasanya akan dibawa pulang karena dianggap membawa berkah bagi keluarga. Demikian penjelasan tradisi Ceng Beng 2023 kapan dan cara sembahyang kubur leluhur yang benar, tidak ada pantangan.

Berita Terkait

Disparbudpora Bondowoso Peringati Hari Batik dan Kopi Internasional
Hari Batik Nasional 2024, Khofifah Dorong Masyarakat untuk Bangga Berbatik
Pemkab Pasuruan Wajibkan Batik Nasional 1-4 Oktober
Pembukaan Ceremoni Festival Maulid 2024 Diwarnai Seni Budaya
Desa Setro Gresik Rayakan Sedekah Bumi dengan Jalan Sehat Berhadiah
Maulid Nabi dan Tasyakuran di Desa Pangreh Sidoarjo Meriah
RW 03 Lempongsari Semarang Gelar Pengajian Maulid Nabi
Pj Gubernur Adhy Ajak Teladani Sifat Rasulullah SAW dan Beri Bonus Kafilah Jatim
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 10:51 WIB

Disparbudpora Bondowoso Peringati Hari Batik dan Kopi Internasional

Rabu, 2 Oktober 2024 - 08:57 WIB

Hari Batik Nasional 2024, Khofifah Dorong Masyarakat untuk Bangga Berbatik

Rabu, 2 Oktober 2024 - 07:34 WIB

Pemkab Pasuruan Wajibkan Batik Nasional 1-4 Oktober

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:49 WIB

Pembukaan Ceremoni Festival Maulid 2024 Diwarnai Seni Budaya

Minggu, 29 September 2024 - 15:40 WIB

Desa Setro Gresik Rayakan Sedekah Bumi dengan Jalan Sehat Berhadiah

Berita Terbaru

Calon Wakil Bupati Sidoarjo Hj Mimik saat senam minggu pagi (IST)

Politik - Pemerintahan

Ratusan Emak-Emak Antusias Sambut Warling Bu Mimik Cawabup Sidoarjo

Minggu, 6 Okt 2024 - 10:32 WIB

Pendidikan

Edukasi ‘Ayo Makan Seafood’ Semarakkan Bulan Bahasa Siswa SD

Minggu, 6 Okt 2024 - 06:49 WIB