Memanas, Ini Hasil Mediasi Masyarakat dan Elemen dengan PT LIP di KM MEHAD 1

- Redaksi

Minggu, 24 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LAMPUNG SELATAN,RadarBangsa.co.id – Hasil mediasi antara Perwakilan Aparat Desa, HNSI Kabupatendan Lampung Selatan, elemen masyarakat dengan perwakilan PT LIP didalam Kapal KM Mehad 1 akan berlangsung pertemuan di Balai Desa Tejang Pulau Sebesi Kecamatan Rakabasa.

Pertemuan tersebut dilakukan menginggat hasil mediasi kedua belah pihak tidak menemukan titik terang, sebab pihak perusahaam bersikekeh tidak akan pergi dan tetap melanjutkan penambangan pasir sesuai surat izian yang dimiliki perusahaan.

Salah satu Tokoh masyarakat Desa Tejang Pulau Sebesi Topik mengatakan, hasil pertemuan di KM Mehad 1 akan dilakukan pertemua antara pihak perusahaan dengan Aparatur Desa Pulau Sebesi.

“Kita fokus dengan pihak petusahaannya, jadi hasilnya karena pihak desa meminta untuk pertemuan di Balai Desa, jadi apapun keputusan dari desa nantinya kita kasih waktu dua hari untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ujarnya.

Baca Juga  Provinsi NTB Resmi Miliki Rumah Sakit yang Melayani Penderita Ginjal, Ini Harapan Direktur RSUD

Menurut Topik, apapun hasilnya masyarakat tetep pada pendiriannya dan menolak aktivitas penambangan pasir disekitar pulau Sebesi dan Gunung Anak Krakatau.

“Jika dalam dua hari ini tidak selesai, baru kita bergerak semuanya, kalau statmen mereka (PT LIP) tetap melawan tetap mempertahankan surat izin-izinya,” katanya.

Hal senada dikatakan Rahmat ketua himpinan nelayan setempat mengatakan bahwa akan dilakukan musyawarah terlebih dahulu sebelum adanya tindakan lain.

Namun kata dia, pihaknya meminta kepada pihak perusahaan tidak melakukan aktivitas menyedot pasir sebelum adanya kepastian yang jelas.

“Kita akan bermusyawarah didesa, jadi kesimpulannya bagaimana besok, kalau sekarang belum bisa diputuskan. Kalau kita tinggalkan tadi tidak menyedit dan alat-alat sudah dinaikin semua, tapi tidak tau kala nanti malam. Tapi aparat kita mencegah kalau bisa tidak menambang pasir dulu, aparatur desa seperti itu intruksinya,” jelasnya.

Baca Juga  Proyek Infrastruktur di Lamsel Senilai 120 M Mangkrak

Selanjutnya kata dia, dalam mediasi itu pihak perusahaan yakni Steven mengatakan penambangan pasir yang dilakukan sudah lengkap dan memeliki izin resmi.

“Pernyataan dia, sudah resmi izinya sudah ada, dia beranggapan tidak merusak zona nelayan, apapun alasanya pihaknya akan tetap menambang,” terangnya seraya menirukan ucapan Steven.

Mendengar perkataan Staven, lanjut dia, masyarakat setempat dan orams tetap menolak. Namun jika mereka tetap menambang kami tidak akan bertanggungjawab jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Apapun itu, kami tetap menolak apapun bentuknya baik penambangan tah izinnya Tetep kami menolak, artinya kami sangat-sangat menolak dengan adanya aktivitas penambangan pasir. Mereka tetap tidak mau pergi, artinya jangan salahkan kami jika terjadi hal tidak diinginkan,” imbuhnya.

Baca Juga  Pergeseran DD Harus Bermanfaat Untuk Masyarakat

Terpisah, Ketua HNSI Lamsel Sobri mengatakan bahwa pihaknya mendampingi masyarakt untuk ikut meminta agar tidak ada penambangan pasir yang akan merugikan masyarakat.

“Kami dari HNSI Lampung Selatan membantu masyarakat pesisir untuk menolak dan mengusir setiap ada penambangan pasir laut di sekitar perairan krakakatau,” Uajarnya.

Menurut Sobri, jika Pihak perusahaan tidak menghentikan kegiatannya dalam dua hari ini,kami bersama masyarakat dan element lainnya akan datang melakukan aksi dengan massa yang lebih ramai lagi.Tukasnya,(Rizki)

Berita Terkait

Khofifah Indar Parawansa Apresiasi Dedikasi Dokter pada Hari Dokter Nasional 2024
Pj Gubernur Jatim Adhy Pastikan Kesiapan Pencetakan Surat Suara Pilkada 2024
Polsek Tikung Polres Lamongan Gelar Patroli Blue Light untuk Jaga Kamtibmas
Dapur Warga di Bondowoso Ambruk Akibat Pohon Roboh di Tengah Cuaca Ekstrem
2 Pemalak PKL Rebutan Lahan di Semarang, Satu Kena Bacok
Kebakaran Hutan Melanda Kabupaten Bondowoso, Upaya Pemadaman Masih Berlanjut
Paslon Deny-Mudawamah Dapat Dukungan Mantan Kades
Pedagang Pasar Krian Terima Bantuan Sembako dari Baznas Sidoarjo Pasca Kebakaran

Berita Terkait

Kamis, 24 Oktober 2024 - 22:31 WIB

Khofifah Indar Parawansa Apresiasi Dedikasi Dokter pada Hari Dokter Nasional 2024

Kamis, 24 Oktober 2024 - 22:05 WIB

Pj Gubernur Jatim Adhy Pastikan Kesiapan Pencetakan Surat Suara Pilkada 2024

Kamis, 24 Oktober 2024 - 09:51 WIB

Polsek Tikung Polres Lamongan Gelar Patroli Blue Light untuk Jaga Kamtibmas

Senin, 21 Oktober 2024 - 14:56 WIB

Dapur Warga di Bondowoso Ambruk Akibat Pohon Roboh di Tengah Cuaca Ekstrem

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 20:17 WIB

2 Pemalak PKL Rebutan Lahan di Semarang, Satu Kena Bacok

Berita Terbaru

Empat tersangka—AT, AR, ERY, dan S—terkait pembangunan saluran air di Desa Wage, Kecamatan Taman (ist)

Hukum - Kriminal

Kejar Korupsi, Kejari Sidoarjo Amankan Empat Tersangka Tipikor

Jumat, 25 Okt 2024 - 20:29 WIB

Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyerahkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Plus Tahun 2024 pada Jumat (25/10) di Kantor Kecamatan Tambaksari (IST)

Ekonomi

Serahkan PKH Plus, Pj Gubernur Adhy Dukung Lansia Surabaya

Jumat, 25 Okt 2024 - 18:22 WIB