Menyoroti Potensi Besar Pengembangan Ekonomi Banyuwangi dari Sektor Pariwisata

- Redaksi

Selasa, 17 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RadarBangsa.co.id – Ekonomi di Kabupaten Banyuwangi semakin menunjukkan trend positif, hal ini dikarenakan Kabupaten Banyuwangi melakukan banyak inovasi di bidang ekonomi, terutama ekonomi kreatif. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini, selain dampak dari banyaknya pelaku ekonomi kreatif juga pemerintah mulai gencar melakukan inovasi di bidang pariwisata yang mengangkat kearifan lokal. Pariwisata ini lah yang meningkatkan pendapatan penduduk di Kabupaten Banyuwangi.

Data diatas menunjukkan angka Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuwangi melebihi Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur, pada tahun 2018 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuwangi sebesar 5.84 lebih tinggi dari pada Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang hanya mencapai angka 5.17 dan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur sebesar 5.65.

Salah satu sektor jasa yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi daerah adalah sektor pariwisata. Pembagunan pariwisata merupakan upaya dari pemerintah untuk mempromosikan daerah dipanggung lokal, nasional maupun internasional.

Dalam proses pembangunan pariwisata, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melibatkan seluruh stake holder, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Seluruh stake holder tersebut berperan dalam 3 langkah konsolidasi yang diprogramkan oleh pemerintah, yaitu konsolidasi infrastruktur, kekayaan budaya lokal, dan komunitas pariwisata.

Dari sinergi tersebut pembangunan pariwisata di banyuwangi dapat berjalan secara maksimal, sehingga saat ini banyuwangi telah menjadi kota pariwisata bertaraf internasional. Bergeliatnya sektor pariwisata di banyuwangi membawa dampak positif secara luas bagi pemerintah daerah, hal tersebut mampu meningktakan pemasukan daerah secara signifikan.

Baca Juga  Guru PAUD di Banyuwangi Mendapatkan Isentif

Selain itu, image banyuwangi sebagai kota pariwisata internasional membuat banyuwangi semakin dikenal. Bagi swasta, perputaran transaksi pariwisata tentunya meningkatkan laba dari usaha mereka, sedangkan bagi masyarakat, pariwisata telah menciptakan banyak lapangan kerja baru dan peluang usaha sehingga pada akhirnya pariwisata dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hasil dari serangkaian upaya pembangunan terintegrasi dalam mewujudkam banyuwangi sebagai kota pariwisata internasional sangat mengesankan. Jumlah kunjungan wisatawan manca negara meningkat secara signifikan pada tahun 2017 mencapai 91.000 pengunjung, sedangkan untuk domestik mencapai 4,8 juta pengunjung. Jumlah itu jauh meningkat dari awal periode 2010.

Peningkatan wisatawan itu turut menggerek pendapatan devisa Rp 546 miliar berdasar perhitungan Kementerian Pariwisata. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2018 menargetkan 5 juta kunjungan wisatawan domestik dan 100.000 wisatawan mancanegara sampai akhir tahun.

Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi selalu berada pada tren yang positif.

Baca Juga  Mulai Acuhnya Masyrakat Mengenai Covid-19, Mahasiswa UMM Lakukan Pendidikan Bagikan Handsanitizer di Banyuwangi

Pertumbuhannya pun selalu diatas rata rata Jawa Timur dan Nasional. Dari data BPS Kabupaten Banyuwangi salah satu indikator yang mencerminkan besaran perekonomian daerah adalah Produk  Domestik regional (PDRB).

Pada 2010 PDRB Baanyuwangi sebesar 36,46 triliun, terus meningkat Rp. 36,95 trliun (2011), Rp. 42,10 triliun (2012) Rp. 43,23 triliun(2013) dan Rp. Triliun (2014). Pertumbuhan nilai PDRB tersebut menunjukkan perputaran ekonomi yang terjadi dimasyarakat bergerak positif dan berkesinambungan berdasarkan beberapa peningkatan ekonomi tersebut Banyuwangi menjadi daerah percontohan dari beberapa kabupaten diluar jawa.

Dapat dilihat pada tahun 2012, banyuwangi semakin disegani ditingkat nasional. Pada tahun 2012, sektor pariwisata di kabupaten dengan tajuk The Sun Rise of Java ini mendapatkan penghargaan dari Travel Tourism Club Award (TTCA,2012) sebagai kabupaten atau kota yang berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkualitas.

Lebih tepatnya, banyuwangi memenangkan kategori Most Improved sebagai kabupaten atau kota yang konsisten mengembangkan sektor pariwisata. Kemudian pada tahun 2013 juga banyuwangi kembali mendapatkan penghargaan dari TCTA untuk kategori Most Creative tingkat kabupaten atau kota. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembangunan terintegrasi telah mencapai hasil yang diharapkan.

Menurut website resmi Kabupaten Banyuwangi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memperoleh penghargaan sebagai daerah dengan pertumbuhan dari salah satu majalah ternama tanah air.

Baca Juga  Geliat Kopi dari Warung Cethe hingga Coffe Shop Kekinian

Penghargaan ini diberikan atas kinerja sektor ekonomi Banyuwangi yang dinilai berhasil dalam beberapa tahun terakhir. Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri negara Perencanaan Pembangunan nasional/Kepala Bappenas Sofjan Djalil kepada Bupati Banywuangi Abdullah Azwar Anas di Jakarta April 2016.

Dengan adanya data di atas saya dapat menyoroti bahwa ekonomi di Banyuwangi dari sektor pariwisata mengalami peningkatan yang sangat pesat dari awal periode 2010.

Jumlah wisatawan jauh meningkat hingga saat ini bukan hanya itu Banyuwangi juga mendapat penghargaan pada tahun 2012 dari Travel Tourism Club Award sebagai kabupaten atau kota yang berkomitmen untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas.

Jadi saat ini Banyuwangi dapat bersaing pada sektor pariwisata yang berkualitas, dan mendatangkan wisatawan Asing yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunya.

Salah satu tempat wisata yang paling sering dikunjungi di Banyuwangi adalah Gunung Ijen yang biasanya terkenal dengan blue fire yang terdapat 2 di dunia dan salah satunya terdapat di Banyuwangi.

Oleh : Andini Zulia Sarizki – Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Berita Terkait

Grand Final Raka Raki Jatim 2024, Pj Gubernur Adhy Dorong Promosi Wisata Digital Lebih Gencar
Suhu Politik Pilkada Mulai Memanas, Lapor dan Lapor – Solusi atau Senjata Makan Tuan |RadarBangsa
Disparbudpora Bondowoso Peringati Hari Batik dan Kopi Internasional
Hari Batik Nasional 2024, Khofifah Dorong Masyarakat untuk Bangga Berbatik
Pemkab Pasuruan Wajibkan Batik Nasional 1-4 Oktober
Pembukaan Ceremoni Festival Maulid 2024 Diwarnai Seni Budaya
Desa Setro Gresik Rayakan Sedekah Bumi dengan Jalan Sehat Berhadiah
Maulid Nabi dan Tasyakuran di Desa Pangreh Sidoarjo Meriah
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 6 Oktober 2024 - 11:49 WIB

Grand Final Raka Raki Jatim 2024, Pj Gubernur Adhy Dorong Promosi Wisata Digital Lebih Gencar

Minggu, 6 Oktober 2024 - 08:05 WIB

Suhu Politik Pilkada Mulai Memanas, Lapor dan Lapor – Solusi atau Senjata Makan Tuan |RadarBangsa

Kamis, 3 Oktober 2024 - 10:51 WIB

Disparbudpora Bondowoso Peringati Hari Batik dan Kopi Internasional

Rabu, 2 Oktober 2024 - 08:57 WIB

Hari Batik Nasional 2024, Khofifah Dorong Masyarakat untuk Bangga Berbatik

Rabu, 2 Oktober 2024 - 07:34 WIB

Pemkab Pasuruan Wajibkan Batik Nasional 1-4 Oktober

Berita Terbaru

Para peserta berpose bersama Pengurus DPC Peradi SAI Sidoarjo seusai pelaksanaan UPA perdana (Foto : FYW)

Hukum - Kriminal

Ujian Profesi Advokat Perdana Sukses Digelar Peradi SAI Sidoarjo Raya

Minggu, 6 Okt 2024 - 16:55 WIB

Gaya Hidup

Sound of Ijen Caldera Bondowoso Hadirkan D’Bagindas

Minggu, 6 Okt 2024 - 11:40 WIB