SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Masih dalam rangkaian kemeriahan Dies Natalis Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang ke-55 dan Lustrum ke XI, Unesa menutup rangkaian kegiatan dies natalis dengan menyelenggarakan Rapat Terbuka Senat yang diselingi dengan pemberian anugerah ke beberapa tokoh.
Dalam kesempatan kali ini, Unesa mendatangkan sosok tokoh yang menginspirasi yakni Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Acara yang diselenggarakan di Gedung Graha Unesa ini dihadiri seluruh sivitas akademika selingkung universitas mulai dari pimpinan fakultas, jurusan, dosen, karyawan, dan mahasiswa.
Sebagai bentuk penghormatan, Unesa memberi penghargaan kepada beberapa tokoh yang memiliki dedikasi besar dalam dunia pendidikan.
Diantaranya yang mendapat penghargaan yakni mahasiswa berprestasi baik tingkat nasional dan internasional, tenaga pendidikan dalam penghargaan Dharma Pengabdian, serta penerima penghargaan Widya Wiyata Dharma Samya Tahun 2019.
Khusus dalam penghargaan Widya Wiyata Dharma Samya Tahun 2019 diperuntukkan kepada Gubernur Jawa timur, Walikota Surabaya, Ketua Yayasan SMA Selamat Pagi Indonesia, Bapak Untung Guru yang memiliki keterbatasan yang berdedikasi luar biasa untuk dunia pendidikan, Suprapto, Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Rumiah Kartoedjo, Prima Retno Wikandari, Dedikasi dalam Pengabdian Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Unesa, Tim Jurnal Fisika, Budi Jatmiko, dan Bank Tabungan Negara.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, menghimbau kepada universitas khususnya pada Unesa untuk mulai berperan aktif dalam membangun desa, salah satunya melalui KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang diharapkan para mahasiswa yang terjun ke masyarakat desa mampu mengidentifikasi masalah yang ada dan memberikan solusi kreatif kepada masyarakat. Sehingga para masyarakat desa dapat berkembang semakin maju dalam perekonomian dan pembangunan.
“Lulusan perguruan tinggi harus mempunyai sikap optimistis dalam membangun desa ini sebagai bentuk sumbangsih generasi muda dalam menggerakkan ekonomi daerah,” terang Halim. Senin, (23/12/2019).
Halim menambahkan, universitas memiliki peran besar dalam pembangunan negara dan kesejahteraan masyarakat. Desa menjadi awal dari pembangunan negara, yang mana peningkatan perekonomian di desa dapat memberikan dampak yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kampus hadir untuk desa, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Selain itu, Rektor Unesa, Nurhasan dalam pidatonya, ia memaparkan hasil kinerja rektor dan prestasi yang sudah dicapai dalam setahun. Dalam pidatonya pula, ia menjelaskan mengenai fasilitas-fasilitas yang sudah dapat dinikmati oleh segenap civitas akademika.
Nurhasan juga menghimbau kepada sivitas akademika, untuk kedepannya Unesa harus bisa meningkatkan kinerjanya, sehingga Unesa bisa memberikan kontribusi yang nyata, khususnya untuk mendukung terwujudnya Desa Surga. (Ari)