PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Dalam rangka untuk menggairahkan perekonomian masyarakat ditengah pandemi Covid-19, Desa Manikrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mewujudkan program Padat Karya Tunai (PKT) berupa bersih-bersih atau normalisasi sungai pada Kamis (1/4/2021) pagi.
Berdasarkan intruksi Presiden Jokowi, bahwa dana desa dapat dipergunakan untuk dua (2) jenis program seperti berupa bantuan sosial untuk warga terdampak Covid-19 dan juga PKT di desa.
Atas intruksi itulah, dalam hal ini Kepala Desa (Kades) Manikrejo memperdayakan warganya melalui PKT dengan cara bersih-bersih sekaligus normalisasi sungai yang dangkal di daerahnya.
Yang mana tujuan daripada PKT itu sendiri tidak lain adalah, demi meringankan beban masyarakat desa utamanya bagi warga kurang mampu, pekerja harian yang kehilangan pendapatan dan marginal (kelompok pra-sejahtera) yang bersifat produktif.
Yaitu dengan cara mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal, untuk memberikan tambahan upah atau pendapatan akibat pembatasan sosial ditengah pandemi Covid-19 guna mengurangi kemiskinan.
“Sesuai dengan intruksi yang ada tentang pemulihan ekonomi masyarakat akibat dampak Covid-19, kali ini kita perdayakan warga. Yang mana tujuannya sedikit membantu meringankan beban masyarakat khususnya di Desa Manikrejo”. Kata Kepala Desa Manikrejo, Muhammad Nur Kholis saat ditemui dilokasi normalisasi sungai.
Diketahui bahwa kegiatan PKT berupa normalisasi sungai dilakukan di anak sungai arah kali Petung, tepatnya di Dusun Buaran dan Manikrejo, Desa Manikrejo, Kecamatan Rejo, Kabupaten Pasuruan.
Selain bisa memperdayakan warga atau masyarakat desa, program PKT tersebut juga dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya banjir terutama dimusim penghujan yang akhir-akhir ini masih terus terjadi.
Selanjutnya Kades Muhammad Nur Kholis berharap, program PKT yang dilakukan itu bisa meringankan beban warga dan secepatnya wabah Covid-19 cepat berakhir. Sehingga perekonomian masyarakat dapat kembali normal seperti biasanya.
“Ditengah pandemi ini, banyak aktivitas warga terganjal dengan adanya pembatasan sosial. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan semacam ini, paling tidak bisa membantu meringankan beban warga. Kita berharap wabah covid 19 lekas berakhir”. Pungkasnya Nur Kholis, nama panggilan akrabnya.
(Andik)