LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Lamongan, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan, intensif melakukan perampingan pohon yang berpotensi tumbang dan patah di area perkotaan seiring dengan masuknya musim penghujan.
” Memasuki musim hujan kita melakukan percepatan perampingan pohon-pohon yang berpotensi tumbang atau patah. Kami menambah angkutan dump truk untuk mempercepat pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),'” ungkap Andhy Kurniawan ketika ditemui di kantornya pada Kamis (25/1/2024).
Andhy menjelaskan bahwa perampingan pohon dilakukan secara bertahap dan menyeluruh untuk mengantisipasi kecelakaan yang dapat terjadi akibat tumbangnya pohon yang terpapar hujan dan angin.
“Proses perampingan pohon dilaksanakan setiap hari dari bulan Januari hingga Desember setiap tahunnya. Pada musim hujan, kami meningkatkan langkah-langkah antisipasi dengan melakukan pembinaan dan mempersiapkan tim reaksi cepat (TRC) DLH dari staf pertamanan,” tambahnya.
Sejak tanggal 2 Januari lalu, DLH Lamongan telah melakukan perampingan pohon di sepanjang beberapa jalan, termasuk Jalan Sunan Drajat, Jalan dr Wahidin, Jalan Kusuma Bangsa, dan Jalan Sunan Giri. Pada hari ini, DLH Lamongan fokus bekerja di Jalan Sumargo.
Pengerjaan dilaksanakan dari pukul 07.30 WIB hingga jam 14.00 WIB, melibatkan petugas DLH yang dilengkapi dengan alat dan armada lengkap, seperti skylift truck, dump truck, mobil pick up, dan lainnya.
“Terkait jumlah personil, dalam satu hari ada tujuh personil utama yang terlibat. Setelah tugas tangki penyiraman selesai, biasanya kami tambahkan enam personil untuk membantu dalam pemangkasan pohon,” ujar Andhy.
Selain melakukan perampingan, tim TRC DLH juga melakukan pengecekan terhadap pohon-pohon yang berpotensi tumbang, memperhatikan kondisi batang pohon yang mengalami pengroposan, kemiringan pohon, dan pohon yang sudah mati untuk dilakukan penebangan. Pohon yang sudah tua namun kokoh akan tetap dipertahankan.
Andhy juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati saat berkendara di musim penghujan, terutama untuk tidak berteduh di bawah pohon. “Kami berharap masyarakat tidak berteduh di bawah pohon atau memarkirkan kendaraan di bawah pohon saat hujan dan angin kencang. Ini sebagai langkah pencegahan agar tidak terjadi jatuhnya dahan pohon ke kendaraan atau diri sendiri,” pungkasnya.