LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Peringatan Milad Muhammadiyah ke-113 di Kecamatan Tikung, Lamongan, dipadati ratusan jamaah pada Minggu malam,(16/11/2025). Sejak menjelang magrib, warga dari berbagai desa mulai berdatangan ke Masjid Al Ikhlas Dusun Pengaron, Desa Pengumbulanadi, Kecamatan Tikung, Lamongan.
Acara diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tikung bersama Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pengaron. Sejumlah tokoh hadir, termasuk penceramah dari Malang, Ustadz Rifky Jafar Tholib; Ketua PCM Tikung, Abdul Jalil; serta Ketua PRM sekaligus ketua panitia, Ustadz Iksan. Kepala Desa Pengumbulanadi, Agus Khoirul Anam, juga turut hadir mendampingi jajaran panitia. “Kegiatan seperti ini selalu mendapat dukungan masyarakat karena membawa manfaat bagi lingkungan,” ujar Agus.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta menyanyikan Indonesia Raya dan Mars Sang Surya. Dalam sambutannya, Ketua PCM Tikung menegaskan pentingnya semangat dakwah. “Milad ini menjadi pengingat bahwa perjalanan panjang Muhammadiyah harus terus dilanjutkan dengan kerja nyata,” tutur Abdul Jalil.
Sebelum pengajian inti, panitia menyerahkan santunan kepada sejumlah warga. Kegiatan sosial itu disambut positif oleh jamaah. “Milad tidak sekadar seremoni, tetapi upaya memperluas manfaat bagi masyarakat,” ucap Ustadz Iksan.
Ceramah disampaikan Ustadz Rifky Jafar Tholib dengan tema keteguhan dakwah dan peran Muhammadiyah dalam membangun masyarakat. Dalam ceramahnya ia menyampaikan, “Lebih dari seratus tahun Muhammadiyah berkontribusi bagi bangsa. Amanah itu kini berada di tangan generasi hari ini.”
Untuk mendukung kelancaran kegiatan, aparat Polsek Tikung bersama Kokam dan Pemuda Muhammadiyah diterjunkan melakukan pengamanan. Sejumlah personel seperti Aiptu Suwawi, Bripka Lendy, dan Briptu Dwi Bai melakukan pemantauan sejak sore. “Kami fokus pada pengaturan parkir dan pengawasan arus jamaah agar kegiatan berlangsung tertib,” ujar salah satu petugas.
Sepanjang acara berlangsung, petugas melakukan patroli rutin di sekitar masjid. Pengawasan ini dilakukan guna mencegah potensi gangguan keamanan, terutama aksi curanmor. “Kami memastikan situasi tetap aman sehingga jamaah dapat beribadah dengan nyaman,” kata salah satu anggota pengamanan.
Acara ditutup sekitar pukul 22.30 WIB dan dilanjutkan ramah tamah. Hingga seluruh rangkaian kegiatan berakhir, tidak ditemukan kendala berarti. “Seluruh prosesi berjalan lancar dan kondusif berkat kerja sama panitia, aparat, dan masyarakat,” kata panitia penyelenggara.
Peringatan Milad Muhammadiyah kali ini menjadi ruang kebersamaan yang mempererat relasi antarwarga, sekaligus menguatkan kembali komitmen organisasi dalam dakwah dan pelayanan sosial di tingkat desa.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










