LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pengesahan Warga Baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Lamongan Pusat Madiun tahun 2025 sukses digelar dengan pengawalan ketat namun humanis dari jajaran Polres Lamongan bersama unsur pengamanan gabungan lainnya.
Sebanyak 2.068 warga baru dari 33 ranting PSHT se-Kabupaten Lamongan turut serta dalam kegiatan tahunan tersebut. Tak hanya menjadi ajang spiritual dan tradisi organisasi, kegiatan ini juga menjadi barometer kondusivitas daerah dalam mengelola dinamika komunitas pencak silat secara damai dan terstruktur.
Kapolres Lamongan, AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H., menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh seluruh elemen pengamanan, mulai dari jajaran internal Polres, Kodim 0812 Lamongan, unsur TNI lainnya, bantuan BKO dari Sat Brimob dan Dit Samapta Polda Jatim, hingga sinergi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dan tim pengamanan internal perguruan.
“Sinergi seluruh unsur menjadi kunci sukses pengamanan. Kita semua punya peran menjaga Lamongan tetap damai dan bersahabat,” ujarnya.
Selain itu, Kapolres juga memberikan apresiasi kepada seluruh warga PSHT atas kedisiplinan dan ketaatan mereka dalam menjalankan seluruh ketentuan yang tertuang dalam Maklumat Suro Aman dan Damai 2025, sebuah kesepakatan bersama yang melibatkan banyak pihak demi menciptakan suasana malam Suro yang tertib.
“Terima kasih kepada personel TNI-Polri, Pemkab Lamongan, warga perguruan pencak silat, dan seluruh masyarakat atas kerja samanya dalam menjaga keamanan kegiatan ini agar berlangsung lancar dan damai,” sambungnya.
Meski secara umum berlangsung kondusif, pihak Polres tetap melakukan tindakan tegas terhadap beberapa pelanggaran, khususnya terhadap aksi konvoi yang tidak sesuai aturan. Dalam operasi tersebut, petugas menindak pelanggar dengan penilangan dan mengamankan 79 unit sepeda motor yang digunakan tidak sesuai ketentuan.
“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras bersama. Kami berharap ke depan, kegiatan serupa tetap berjalan dalam bingkai persatuan dan nilai-nilai luhur silat sebagai budaya bangsa,” tutup AKBP Agus.
Dengan pengamanan yang maksimal dan pendekatan yang humanis, kegiatan pengesahan warga baru PSHT tahun ini dinilai berhasil menjadi contoh penyelenggaraan acara perguruan silat yang tertib, aman, dan mengedepankan nilai persaudaraan.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin