KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Sebagai upaya penguatan manajemen, NU Care-LAZISNU Kabupaten Kediri, Minggu, 15 Desember 2019, dilaksanakan Madrasah Amil selama satu hari. Kegiatan yang diikuti oleh pengurus ranting NU Care-LAZISNU (Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama) se – Kecamatan Ringinrejo tersebut dipusatkan di Pondok Pesantren Ar Rosyad Balong Ringinrejo.
Pembina NU Care-LAZISNU, KH. Busyro Karim, sekaligus Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kediri menegaskan, Madrasah Amil ini adalah sebagai ikhtiar untuk penguatan aktivitas zakat.
“Madrasah Amil merupakan program unggulan yang dicanangkan oleh PP NU Care-LAZISNU, atas perintah dan amanah PBNU,” ujar KH. Busryo Karim dalam sambutannya di Ponpes Ar Rosyad Balong.
Menurut KH. Busryo Karim, saat ini zakat bukan hanya sekadar ritual ibadah, melainkan sebuah aktivitas yang memerlukan pengelolaan secara profesional. “Maka dari itu pentingnya Madrasah Amil, yang kali ini diselenggarakan oleh NU Care-LAZISNU Kabupaten Kediri adalah langkah yang produktif,” jelas pengasuh Ponpes Jampes yang juga Manajer Pendistribusian dan Pendayagunaan NU Care-LAZISNU.
Ditambahkan KH. Busro Karim, Madrasah Amil tersebut sudah digelar di beberapa PAC (Pengurus Anak Cabang) atau kepengurusan setingkat kecamatan di PCNU Kabupaten Kediri. “Karena itu NU Care-LAZISNU, perlu sebuah sistem kerja yang terpadu dan terukur untuk mendapatkan trust (kepercayaan) dari masyarakat,” katanya.
Masih menurut KH. Busryo Karim, NU Care-LAZISNU bukan sekadar sebuah lembaga pengelolaan zakat, tapi juga sarana perjuangan Ahlussunnah wal Jama’ah. “Madrasah Amil ini juga sebagai penguatan ideologi NU dan perjuangan Nahdliyin, khususnya,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan KH. Masykuri Ichsan, MM, pembina NU Care-LAZISNU sekaligus Wakil Bupati Kediri. Menurutnya, Madrasah Amil menjadi sangat penting dan NU Care-LAZISNU Kabupaten Kediri harus bergerak serta membenahi SDM. “Hal ini perlu dilakukan agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,” katanya.
Abah Masykuri, panggilan akrab Wakil Bupati Kediri, berharap, NU Care-LAZISNU bisa memainkan peranannya sebagai lembaga yang dapat memberi manfaat kepada masyarakat.
Sementara itu, Pengurus MWC NU Kamatan Ringinrejo, melaporkan bahwa Madrasah Amil diikuti oleh sekitar 180 peserta yang terdiri dari Pengurus LAZISNU tingkat kecamatan dan desa.
“Saya sampaikan kepada para peserta, mari bersama-sama bersatu-padu mendalami manajemen perzakatan, karena menghimpun dana zakat, infak, dan sedekah itu sebenarnya tidak sulit. Yang sulit itu adalah manajemen,” tuturnya. (Jay/Oni)