LOMBOK, RadarBangsa.co.id – Sejumlah peserta Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluhkan minimnya fasilitas selama mengikuti ajang olahraga nasional tersebut. Salah satunya diungkapkan oleh NS, peserta asal Manado, Sulawesi Utara, yang merasa terpaksa mencari tempat makan murah karena tidak mendapatkan konsumsi dari panitia.
“Btw, di mana tempat makan murah ya?” ujar NS, dikutip dari laporan wartawan Kilas NTB, Sabtu (26/7). Pertanyaan sederhana itu menjadi cerminan kondisi lapangan yang dihadapi oleh sebagian peserta.
NS mengaku datang bersama tujuh rekannya dari Manado dengan dana terbatas. Mereka terpaksa mengatur pengeluaran secara ketat, termasuk untuk konsumsi dan akomodasi yang ternyata tidak disediakan panitia.
“Kami kira ada makan disiapkan, ternyata tidak,” ungkapnya.
Tak hanya soal konsumsi, ia juga menyinggung transparansi penggunaan anggaran yang disebut-sebut mencapai puluhan miliar rupiah untuk penyelenggaraan FORNAS VIII di NTB.
“Anggaran puluhan miliar itu buat apa aja?” ucapnya dengan nada heran.
Ia menuturkan bahwa biaya penjemputan dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) Lombok Tengah pun harus ditanggung sendiri. Menurutnya, mereka dikenai biaya Rp700 ribu untuk dua mobil.
“Kami bertujuh dari Manado, semalam baru dikasih kontak penjemputan oleh panitia. Kirain gratis, ternyata harus bayar Rp700 ribu,” katanya lewat pesan singkat, disertai emotikon tertawa getir.
NS juga menyebut bahwa akomodasi pun tidak difasilitasi. Ia dan tim harus mencari penginapan sendiri sejak malam pertama kedatangan.
“Semalam kami cari penginapan sendiri. Sekarang uang makan sudah mulai habis, kami lagi tunggu kiriman dari ketua,” tambahnya.
Pemuda yang baru pertama kali menjejakkan kaki di Lombok itu berharap ada perhatian lebih terhadap kebutuhan peserta, terutama dalam hal konsumsi dan akomodasi, yang seharusnya menjadi bagian dari tanggung jawab panitia dalam ajang olahraga berskala nasional.
Penulis : Aini
Editor : Zainul Arifin