GROBOGAN, RadarBangsa.co.id – Penggantian pengurus sudah 3 kali.Dikarenakan, pengurus yang pertama orangnya sudah tua,yang kedua pengurus jarang di rumah karena hal pekerjaan.Mengingat hal itu,dari struktur organisasi Gapoktan Sejahtera bersama anggota lainnya memilih Suharno sebagai Ketua Gapoktan.
Saat panen raya tiba, disayangkan!!! dari hasil yang di dapat dari petani ini, menunjukkan adanya pengurangan dari hasil pendapatannya. Menurutnya ketika,sang petani panen hasilnya itu gak masksimal,dikarenakan adanya biaya pasca panen tinggi.Survei dari hasil panen, petani yang mempunyai lahan yang lokasinya jauh dari jalan raya ini bisa mengeluarkan biaya yang cukup besar.Teruma di pengeluaran pemotongan padi di sawah.Perhitungan angka uang yang keluar terhitung dari jarak dekatnya jalan raya ke lokasi sawah milik petani.”Perhitungan nilai rupiahpun, cukup bervariasi yang dekat dengan jalan raya dikenakan sebesar 500 rupiah.Namun untuk jarak yang jauh dari jalan raya bisa dikenakan harga 2 kali lipatnya atau bisa lebih” kata ketua Gapoktan Sejahtera di temui di kediaman rumahnya.Pada hari Senin,21/10/2019 pada pukul 08.41wib.
Pemerintah Desa( PemDes)Tambakan,berencana untuk meningkatkan hasil perekonomian desanya ini, sangat memerlukan anggaran khusus untuk meningkatkan kegiatan pembangunan Talud dan jembatan tersebut sebesar 200 juta.Guna untuk memangkas harga pemotongan padi di sawah,dan juga bisa memperlancar arus akses jalan keluar-masuknya kendaraan.Supaya dari petani bisa merasakan keuntungan yang sehingga dari ini,bisa memberikan dampak yang sangat baik untuk petani agar tercipta taraf hidup ekonomi yang maju dan berkembang.
Didirikannya Gapoktan Sejahtera pada tahun 2007, saat itu untuk jumlah pengurusnya sebanyak 9 orang.Sentuhan tanah yang memiliki luas 67 hektar.penghasilan global panen saat musim rata-rat sebanyak 469 ton.Namun sangat disayangkan karena akses jalan terlalu sempit.Pada saat panen bersama disaat itu,yang didahulukan petani yang punya sawah di dekat jalan.Untuk yang jaraknya jauh dari jalan raya,saat panen di nanti-nantikan alias diundur dulu.
Terpisah dari salah seorang bernama Bapak Tadi, memberikan informasi bahwasanya lahan yang seluas ini perlu adanya upaya pencegahan dari pusat atau Daerah.Agar bisa berdampak positif bagi masyarakat disini.
“Berharap dari pemerintah desa Tambakan untuk Pemerintah Daerah atau Pusat perlu adanya sentuhan(diperhatikan) benar-benar dan juga ditindaklanjuti langsung ke lokasi pada lahan pertanian tersebut”pungkasnya.(Mas Eka Grobogan).