SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, melepas lima truk berisi produk ekspor unggulan dari Jawa Timur dalam acara Festival Ekspor 2024 yang bertajuk “Gelorakan Semangat Kolaborasi dan Hilirisasi Produk Ekspor,” yang diadakan di Hotel Shangri-La Surabaya pada Rabu, (07/08).
Produk-produk yang dilepas hari ini merupakan hasil terbaik dari sektor industri, desa devisa, serta bumdesma, dengan total nilai ekspor mencapai Rp 1,3 miliar. “Hari ini kita melepas lima produk unggulan dengan total nilai mencapai Rp 1,3 miliar. Ini adalah langkah maju untuk ekspor yang lebih tinggi. Kami sangat bangga dengan Desa Devisa, yang melalui pembinaan kini dapat menembus pasar internasional dengan produk-produk unggulannya,” kata Adhy.
Produk pertama yang dilepas adalah cokelat rempah dari Desa Devisa Kelompok Tani Mulyojati dan kerajinan rotan dari Koperasi Kriya Giri Sejahtera. Kedua produk ini diekspor ke Jepang, masing-masing dengan nilai USD 37,500 dan USD 16,200. Produk berikutnya adalah arang sekam dari PT. Aji Bakuh Anugrah yang dikirim ke Korea Selatan senilai USD 30,000.
Selanjutnya, tanaman anggrek dari Bumdesma Singosari Lkd diekspor ke Amerika Serikat dengan nilai USD 6,541, sementara produk biskuit Richwell dari PT. Satoria Agro Industri dikirim ke Thailand dengan nilai USD 8,247.20. Adhy menekankan, “Penting untuk fokus pada bagaimana ekspor ini menjadi contoh bagi desa-desa lain dan menunjukkan kualitas produk kita di pasar internasional.”
Festival Ekspor ini berlangsung berkat kolaborasi berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kementerian Keuangan, dan mitra dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Selain melepas produk ekspor, Adhy juga meresmikan 72 Desa Devisa di Jawa Timur bersama Direktur Fasilitas Kepabean Ditjen Bea Cukai Padmoyo Tri Wikanto, Kepala Kantor Wilayah III Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Ahmad Bambang Bintoro, Kepala Dinas Disperindag, dan Ketua Tim Manajemen Risiko APBN Kemenkeu.
Program pengembangan desa devisa ini, bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), telah menjangkau 149 desa devisa hingga akhir 2023, dan kini totalnya mencapai 221 desa di Jawa Timur. “Kami ingin memudahkan dan memfasilitasi para eksportir dan UMKM. Perekonomian kita tumbuh pesat, sejalan dengan nilai ekspor yang meningkat, dan kami yakin kinerja perdagangan kita akan semakin baik,” tambah Adhy.
Jawa Timur kini berada di peringkat ketiga sebagai kontributor terbesar terhadap ekspor nasional, dengan kontribusi sebesar 9,76% pada Januari-Juni 2024. Nilai ekspor kumulatif mencapai USD 12,14 miliar, dengan ekspor non-migas sebesar USD 11,67 miliar, berkontribusi 93,49% pada Juni 2024.
Kepala Kantor Wilayah III Lembaga Pelayanan Ekspor Indonesia Ahmad Bambang Bintoro menekankan pentingnya kolaborasi untuk memperkuat ekosistem ekspor, terutama untuk usaha kecil dan menengah. “Kami mendorong peningkatan volume ekspor dan dukungan bagi eksportir untuk menjadikan Jawa Timur sebagai pusat ekspor yang berani mendunia,” harapnya.
Pada kesempatan ini, Adhy juga memberikan penghargaan kepada desa berorientasi ekspor dan instansi yang mendukung IKM Ekspor, serta meninjau pameran yang didukung oleh berbagai perusahaan, seperti PT. Siantar Top, PT. Santos Jaya Abadi, dan lainnya.