SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menerima penghargaan PWI Jatim Award sebagai Tokoh Nasional Peduli Ekonomi Kerakyatan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur. Penghargaan ini diserahkan oleh Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, dalam acara Prapanca Jazz 2024 yang merupakan bagian dari Opening Ceremony rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024. PWI Award ini diadakan dalam rangkaian perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 dan memperingati HUT PWI ke-78 tahun.
Penganugerahan penghargaan ini diberikan kepada Gubernur Khofifah atas konsistensinya dan kepeduliannya yang tinggi dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan, terutama terkait kemajuan dan perkembangan perekonomian UMKM di Jatim.
Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh insan pers yang telah berperan dalam mengedukasi masyarakat, khususnya terkait dengan program-program pembangunan, peningkatan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
“Terima kasih kepada seluruh kawan-kawan PWI di Jawa Timur. Kinerja dan sinergi yang luar biasa selama ini, karena semua informasi yang disampaikan oleh insan media di Jatim, terutama terkait dengan program Reformasi Birokrasi (RB), memiliki dampak yang signifikan,” ujarnya.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa penyebaran program RB telah menjadi kunci keberhasilan pembangunan ekonomi kerakyatan di Jatim. Sejumlah program RB berdampak, antara lain penurunan kemiskinan, peningkatan investasi, maksimalisasi digitalisasi, dan optimalisasi program-program yang diinisiasi oleh Presiden.
“Kemiskinan ekstrem di Jatim mengalami penurunan yang signifikan. Pada tahun 2021, tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 4,4 persen, dan hingga Maret 2023, angka tersebut turun menjadi 0,82 persen,” ungkapnya.
“Dan saya yakin bahwa pada September 2023, hasilnya akan turun lebih rendah lagi, semoga mendekati nol persen. Mungkin hasilnya akan keluar pada bulan Maret atau April ini,” tambah Gubernur Khofifah dengan optimisme.
Sementara itu dari segi investasi, Gubernur Khofifah menyebutkan adanya peningkatan penanaman modal asing dan dalam negeri yang sangat signifikan. Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jatim di Triwulan IV 2023 mencapai Rp45 triliun dan total tahun 2023 mencapai 145 Trilliun.
Secara rinci capaian realisasi investasi tahun 2023 secara year on year (y-o-y) meningkat 31,5 persen dari tahun 2022. Peningkatan terjadi pada realisasi PMA yang mencapai 56,3 persen. Sementara untuk PMDN mencapai 14,7 persen.
“Selama 5 tahun terakhir PMA dan PMDN di Jawa Timur meningkat sangat signifikan. Alhamdulillah, kita patut bersyukur capaian realisasi investasi Jatim tahun 2023 secara kumulatif sungguh luar biasa yakni mencapai Rp145,1 triliun,” beber Khofifah.
“Dan InsyaAllah industri manufaktur kita per Mei 2024 atau 4 bulan lagi, akan meningkat dari 31 persen menjadi 35 persen, sudah setara dengan Jerman. Tentunya peningkatan ini salah satunya karena adanya pembangunn foil tembaga terbesar di dunia di wilayah KEK Gresik,” imbuhnya.
Program RB berdampak selanjutnya, kata Gubernur Khofifah, adalah digitalisasi. Terbukti hingga kini Pemprov Jatim telah menjalin kerja sama dengan Kings College London khususnya berkaitan dengan digital future.
“Insyaalah September tahun ini sudah dimulai program master degree untuk digital future. Kenapa kita lakukan ini, karena kalau Jawa Timur sudah terkonfirmasi 35 persen untuk industri manufaktur per Mei tahun ini sehingga kita perlu melakukan perombakan adaptasi yang akhirnya berpengaruh pada peningkatan investasi dan manufaktur kita,” jelasnya.
Kemudian dari sektor digital IT, Pemprov Jatim tercatat menjadi yang terbaik dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari seluruh provinsi di Indonesia. Tak hanya itu, Jatim juga tercatat sebagai pengguna E-katalog Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dalam proses pembelanjaan daerah terbanyak nasional.
“Dari semua provinsi di Indonesia, E-Katalog terbanyak dari Jawa Timur. Ini artinya bahwa ekosistem disini sudah terbangun sangat baik. Sehingga kemudian bisa dilakukan mentoring kepada kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim menyampaikan bahwa acara ini merupakan kick off dari rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024 yang acara puncaknya akan dilaksanakan di Kabupaten Jember.
“PWI Jatim sengaja menggelar di awal Februari, agar masih bisa merayakan HPN Tingkat Provinsi Jawa Timur bersama Ibu Khofifah,” ucapnya.
Peringatan HPN tingkat Jatim ini sengaja dibuat berbeda dengan penampilan music Jazz. Menurutnya, music jazz adalah simbol kebebasan dan kemerdekaan sesuai dengan prinsip Pers yang ekspresif dan berwarna, tapi tetap patuh pada kaidah dan prinsip jurnalistik.
“Di balik momen ini, kami para jurnalis ingin meneguhkan diri kita masing-masing agar tetap patuh pada kaidah. Pers punya peran mendamaikan, ini sangat beriringan dengan keinginan mewujudkan Pemilu damai,” pungkasnya.
Sebagai informasi, acara Prapanca Jazz 2024 ini dimeriahkan oleh beberapa musisi tanah air seperti Ahmad Dhani dan Faris RM.