MALANG KABUPATEN, RadarBangsa.co.id – Kondisi ratusan sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Malang memprihatinkan. Di sejumlah titik, atap bangunan bocor, plafon jebol, hingga ruang kelas yang nyaris roboh karena hanya disangga bambu.
Menanggapi situasi darurat itu, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang mengambil keputusan tak biasa. Mereka sepakat mengalihkan dana aspirasi (Pokir) tahun depan untuk mempercepat perbaikan sekolah-sekolah rusak yang tersebar di berbagai kecamatan.
Langkah tersebut diumumkan langsung oleh Zulham Akhmad Mubarrok, Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang. Menurutnya, kerusakan fasilitas pendidikan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dan tidak bisa menunggu mekanisme anggaran rutin pemerintah daerah.
“Kalau hanya bergantung pada APBD murni, perbaikannya bisa memakan waktu lama. Sementara di lapangan, guru dan siswa menghadapi risiko keselamatan setiap hari. Karena itu, Fraksi kami sepakat Pokir tahun depan difokuskan untuk rehabilitasi sekolah rusak,” ujarnya, Rabu (6/11/2025).
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, dari 1.061 SD Negeri dan 97 SMP Negeri, sebanyak 206 SDN dan 76 SMPN tercatat mengalami kerusakan ringan hingga berat. Sebagian besar kerusakan terjadi di bagian atap dan plafon yang telah lapuk dimakan usia.
Zulham mencontohkan situasi di SDN IV Kromengan, di mana atap kelas terpaksa ditopang bambu agar tidak ambruk.
“Ini bukan sekadar rusak, tapi sudah membahayakan jiwa. Saat hujan deras, guru dan murid belajar dalam ketakutan karena khawatir atap bisa jatuh kapan saja,” katanya saat dikonfirmasi ulang, Senin (11/11/2025).
Meski pemerintah pusat berencana mengurangi Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp574 miliar pada tahun depan, Zulham menegaskan bahwa program perbaikan sekolah tidak boleh menjadi korban efisiensi anggaran.
“Pokir dewan bisa menjadi solusi untuk menambal kekurangan dana. Ini bukan urusan politik, melainkan soal keselamatan dan masa depan anak-anak,” ujarnya menekankan.
Menurutnya, keputusan Fraksi PDI Perjuangan mengarahkan Pokir ke sektor pendidikan merupakan bentuk tanggung jawab moral terhadap generasi muda Kabupaten Malang. Ia berharap langkah tersebut dapat diikuti fraksi lain agar perbaikan infrastruktur pendidikan bisa dipercepat.
“Kalau semua pihak punya komitmen yang sama, target 2026 seluruh sekolah rusak bisa selesai diperbaiki,” kata Zulham optimistis.
Ia menambahkan, perbaikan sekolah bukan sekadar membangun gedung, melainkan memastikan anak-anak bisa belajar dengan aman dan nyaman.
“Yang kita selamatkan bukan bangunannya, tapi masa depan anak-anak Malang,” pungkasnya.
Penulis : Windu
Editor : Zainul Arifin










