SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta percepatan distribusi beras SPHP di pasar-pasar tradisional. Instruksi ini disampaikan saat ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Larangan, Kabupaten Sidoarjo, Senin (25/8). Sebelumnya, Khofifah juga meninjau Pasar Soponyono Surabaya.
Dalam sidak tersebut, Gubernur didampingi Bupati Sidoarjo Subandi, Kepala Disperindag Jatim Iwan, dan sejumlah pejabat terkait. Menurut Khofifah, persoalan utama bukan pada ketersediaan stok, melainkan distribusi beras SPHP yang belum optimal. Dari total alokasi 173 ribu ton untuk Jawa Timur, realisasi distribusi baru sekitar 5,73 persen.
“Stok beras di Bulog aman, namun distribusi SPHP yang tersendat memicu kenaikan harga di pasaran,” tegas Khofifah.
Ia menginstruksikan agar Bupati Sidoarjo segera berkoordinasi dengan Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) guna mempercepat penyaluran beras SPHP di wilayahnya. “Kami harapkan Bulog segera menyuplai kebutuhan dari distributor yang sudah terdaftar di aplikasi Klik SPHP,” ujarnya.
Khofifah menjelaskan, sistem distribusi SPHP kini harus melalui aplikasi Klik SPHP. Hal ini untuk memastikan penyaluran lebih terkontrol dan mencegah potensi penyalahgunaan. “Setiap distributor wajib terdaftar agar penyaluran beras SPHP tidak dioplos atau diselewengkan,” tambahnya.
Menurut Khofifah, kebutuhan beras medium lebih tinggi dibandingkan beras premium. Karena itu, ia menargetkan pada akhir Agustus 2025 pasokan beras medium SPHP bisa dimaksimalkan. “Ada regulasi yang harus diikuti, namun kami sudah membahas langsung dengan Menko Pangan, Bulog, dan Bapanas agar distribusi segera dipercepat,” jelasnya.
Khofifah juga menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir karena stok beras aman. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus melakukan pemantauan di pasar tradisional agar harga tetap stabil. “Harapan kami, masyarakat bisa mengakses beras dengan harga yang terjangkau sesuai kemampuan mayoritas rumah tangga,” katanya.
Bupati Sidoarjo Subandi menyatakan kesiapannya menindaklanjuti arahan Gubernur. Ia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan Bulog serta para distributor agar pasokan beras SPHP bisa masuk ke pasar.
“Besok kami akan mengundang Bulog dan para distributor untuk membahas teknis distribusi sesuai instruksi Ibu Gubernur,” ucap Subandi.
Ia menambahkan, kebutuhan beras medium di Sidoarjo cukup tinggi karena wilayahnya merupakan kawasan industri.
“Kami akan sidak ke seluruh pasar agar distribusi beras SPHP benar-benar lancar dan sesuai arahan pemerintah pusat,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauan harga di Pasar Larangan per 25 Agustus, beras premium dijual Rp16.000/kg (HET Rp14.900), sedangkan beras medium Rp14.000/kg (HET Rp12.500). Komoditas lain relatif stabil, seperti gula pasir Rp16.500/kg, minyak goreng curah Rp19.000/kg, daging ayam Rp37.000/kg, hingga cabai rawit merah Rp28.000/kg.
Selain sidak, Gubernur Khofifah juga menyalurkan bantuan paket sembako kepada pedagang, tukang becak, dan masyarakat sekitar Pasar Larangan.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin