MAGELANG, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bergerak cepat dalam menangani bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Gresik. Sejumlah kecamatan di Gresik terdampak banjir akibat hujan deras pada Senin (24/2), yang menyebabkan Kali Lamong dan Kali Surabaya meluap. Daerah yang terkena dampak meliputi Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, dan Driyorejo.
Gubernur Khofifah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur untuk segera melakukan penanganan tanggap darurat, evakuasi warga, serta penyaluran bantuan logistik bagi masyarakat terdampak.
“Sejak Selasa (25/2) pagi, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim sudah berada di lokasi bencana. Prioritas utama adalah evakuasi warga terdampak, terutama kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan warga yang sakit,” ujar Khofifah saat menghadiri kegiatan Retreat Kepala Daerah di Akmil Magelang, Kamis (27/2).
Ia menambahkan bahwa evakuasi masih terus berlangsung hingga Rabu (26/2) dini hari, terutama di Kecamatan Driyorejo. Berdasarkan data Pusdalops BPBD Jatim, jumlah pengungsi akibat banjir di wilayah Driyorejo mencapai 113 jiwa. Mereka mengungsi di Masjid Al-Muttaqin Desa Driyorejo (88 orang) dan Balai Desa Bambe (25 orang).
Selain evakuasi, Gubernur Khofifah juga memastikan kesiapan logistik dan fasilitas mobilitas bagi warga terdampak. Berkolaborasi dengan BPBD Gresik, perangkat desa, dan relawan, TRC BPBD Jatim menerjunkan perahu karet untuk menjangkau warga serta mendistribusikan makanan.
“Distribusi logistik terus kami koordinasikan dengan BPBD Jatim, agar semua wilayah terdampak mendapat suplai bantuan secara merata,” tegasnya.
Hingga Rabu (26/2), Pemprov Jatim telah menyalurkan bantuan berupa 2.500 kaleng makanan siap saji, 2.500 kaleng tambahan gizi, 2.500 kaleng lauk pauk, serta 100 paket hygiene kit. Bantuan ini digunakan untuk dapur umum mandiri di Balai Desa Bambe, Balai Desa Krikilan, dan Masjid Al-Muttaqin. Selain itu, BPBD Jatim juga mendirikan tenda pengungsian di Balai Desa Krikilan.
Gubernur Khofifah mengimbau semua pihak, termasuk BPBD Jatim, stakeholder, dan masyarakat untuk tetap waspada. “Saya sudah meminta tim BPBD Jatim untuk terus memantau perkembangan banjir serta evakuasi di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, mengatakan bahwa timnya masih terus melakukan evakuasi dan pemantauan kondisi banjir di Gresik. “Banjir ini merupakan luapan dari Kali Lamong yang pergerakannya berpindah dari satu titik ke titik lainnya,” katanya.
Menurut Gatot, pada Rabu sore (26/2), ketinggian air di sejumlah desa di Kecamatan Driyorejo berada di kisaran 30 cm hingga 100 cm.
Selain Gresik, banjir juga terjadi di Kabupaten Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Sidoarjo, dan Trenggalek. Namun, kondisi di beberapa daerah tersebut mulai berangsur surut.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin