MATARAM, RadarBangsa.co.id – RSUD Provinsi NTB hadir dengan dukungan penuh dalam penyelenggaraan The 2nd KUSEA Championship dan The 1st KUSEA Beach Kurash Championship yang digelar di Kota Mataram sejak Jumat (29/8/2025). Sebagai rumah sakit rujukan terbesar di Nusa Tenggara Barat, RSUD NTB menerjunkan tim medis lengkap demi memastikan keamanan kesehatan para atlet dari tujuh negara Asia Tenggara.
Setiap harinya, 8 dokter, 8 perawat, dan 2 driver siaga di lokasi pertandingan dengan dukungan peralatan medis berstandar internasional. Tim medis dibagi dalam tiga kelompok yang ditempatkan di dua matras pertandingan dan satu ruang cadangan medis.
“Secara keseluruhan, kami menurunkan 8 dokter, 8 perawat, serta didukung 2 driver. Tim dibagi jadi tiga setiap hari: dua untuk masing-masing matras pertandingan, dan satu tim backup,” jelas dr. H. Adi Wira Perdhana, FISQua, Pj Kepala Bidang Pelayanan RSUD NTB.
Koordinator tim medis sekaligus delegasi medis, dr. Fauzan Nanggadita, Sp.KO, menambahkan bahwa seluruh perlengkapan medis telah disiapkan sesuai standar Federasi Kurash ASEAN.
“Kami menyiapkan long spine board, dua unit ambulans, dan perlengkapan lain untuk menangani kasus darurat seperti dislokasi atau patah tulang. Standar yang kami gunakan bukan lagi nasional, melainkan standar ASEAN,” ungkapnya.
Sejak pembukaan hingga Sabtu (30/8/2025), tim medis RSUD NTB telah menangani 30 atlet di ajang KUSEA Championship. Sebagian besar mengeluh nyeri sendi, pusing, hingga mual. Satu atlet dirujuk ke RSUD NTB karena mengalami cedera serius. Pada Beach Kurash Championship, hingga siang hari, 11 atlet dari berbagai negara ditangani dengan keluhan mulai nyeri sendi, sakit gigi, hingga gusi berdarah.
Event internasional ini dibuka resmi oleh Asisten III Setda NTB, Hj. Eva Dewiyani, SP, mewakili Gubernur NTB. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kejuaraan tersebut. “Dengan adanya kejuaraan ini, NTB mendapat daya tarik tersendiri, khususnya bagi generasi muda. Olahraga ini mendidik kita dalam hal disiplin dan sportivitas,” ujarnya.
Ketua Umum PB Perkushi, Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdul Hafil Fuddin, juga menegaskan pentingnya ajang ini bagi Indonesia.
“Event ini memperkenalkan format baru kurash yang memadukan kekuatan olahraga dengan pesona alam dan budaya lokal. Ini langkah strategis mempromosikan Lombok sebagai destinasi sport tourism internasional,” katanya.
Kejuaraan kali ini diikuti 261 atlet dari tujuh negara Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Thailand, dan Myanmar. Selain pertandingan, digelar pula seminar wasit internasional.
Perwakilan delegasi Asia Tenggara, Mr. Pulshak Satyatam Nukul, mengapresiasi penyelenggaraan di NTB.
“Kejuaraan ini penting bagi mahasiswa dan masyarakat Asia Tenggara dalam mengembangkan olahraga kurash. Kami sangat berterima kasih atas sambutan yang begitu ramah di Lombok,” ungkapnya.
Dengan dukungan tenaga medis profesional dan fasilitas berstandar internasional, RSUD Provinsi NTB memastikan jalannya kompetisi berlangsung aman.
“Kami siap bekerja maksimal agar para atlet merasa terlindungi. Kesehatan mereka adalah prioritas, dan kami ingin memastikan even ini sukses tanpa insiden berarti,” tegas dr. Adi.
Penulis : Aini
Editor : Zainul Arifin