SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Dr. Lia Istifhama, M.E.I., menggelar sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI di Bess Mansion Hotel Surabaya. Acara tersebut diikuti oleh tak kurang dari 150 peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor DPD RI Provinsi Jawa Timur, Rony Suharso, dan pejabat Sekretariat Jenderal DPD RI Provinsi Jawa Timur. Sebagai narasumber, turut hadir akademisi Dr. Hj. Riesdyah Fitriyah dan Zamroni.
Dalam sambutannya, Ning Lia, sapaan akrab Dr. Lia Istifhama, menekankan pentingnya merawat jaringan sosial sebagai modal kuat dalam memperkokoh nasionalisme.
“Sosialisasi ini bukan hanya tentang Empat Pilar MPR RI, tetapi juga pentingnya kita menyadari bahwa merajut jaringan sosial adalah modal besar bangsa. Dalam sosialisasi ini, saya mengundang lintas kabupaten dan kota, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jombang, Mojokerto, Sampang, dan Lamongan. Ke depan, akan terus melibatkan daerah lainnya,” ungkapnya.
Sebagai anggota MPR RI, Ning Lia juga mengingatkan bahwa tugas utama sosialisasi ini adalah mengenalkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilar kebangsaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2014 yang telah diubah oleh Undang-Undang No. 13 Tahun 2013, yang menegaskan peran MPR RI dalam mengedukasi masyarakat.
Selain itu, Ning Lia juga menekankan pentingnya “sense of belonging” atau rasa memiliki dalam penguatan kebangsaan.
“Kita harus memiliki rasa persaudaraan yang kuat dan mencintai apa yang kita miliki sebagai bangsa. Dengan menguatkan pilar kebangsaan, kita sedang berinvestasi untuk keberlangsungan Indonesia bagi anak cucu kita,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa politik tidak boleh terpisah dari nilai-nilai sosial. “Tugas sebagai anggota DPD RI dan MPR RI ini tak lepas dari identitas sosial, karena solidaritas dan jaringan sosial adalah kekuatan kita,” tambahnya.
Dalam sesi tanya jawab, Ning Lia menerima berbagai aspirasi dari peserta. Beberapa di antaranya menyoroti isu pencarokan jelang Pilkada Sampang, harapan untuk memasukkan kembali pelajaran P4 di sekolah, hingga persoalan warga Papua di Jawa Timur.
“Semua aspirasi ini adalah PR bersama. Pilar kebangsaan harus terus kita jaga agar perbedaan apa pun, baik agama, suku, maupun pandangan politik, menjadi kekuatan untuk menciptakan kedamaian,” tandasnya.
Acara yang berlangsung interaktif ini juga diwarnai antusiasme peserta yang meminta berfoto bersama Ning Lia. Moch Ali, seorang peserta dari Surabaya, memberikan testimoni positif.
“Saya bangga bertemu Ning Lia. Beliau sangat sederhana, ramah, cerdas, dan benar-benar sosok politisi yang merakyat,” ujarnya.
Sosialisasi ini menjadi bukti komitmen Ning Lia dalam memperkuat pilar kebangsaan dan menjalin sinergi dengan masyarakat lintas daerah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin