PROBOLINGGO KAB, RadarBangsa.co.id – Sebanyak 7 (tujuh) desa di Kabupaten Probolinggo meraih penghargaan sebagai pelaksana Program Kampung Iklim (Proklim) nasional tahun 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Penghargaan Proklim tahun 2020 kepada 7 (tujuh) desa di Kabupaten Probolinggo tersebut diserahkan secara virtual oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya pada acara puncak Festival Iklim Tahun 2020 dari Gedung Manggala Wanabakti, Jum’at (23/10/2020).
Ketujuh desa yang meraih penghargaan Proklim nasional tahun 2020 tersebut terbagi dalam Trophy Proklim Utama Tahun 2020 yang diterima oleh Desa Bermi Kecamatan Krucil serta Sertifikat Proklim Utama Tahun 2020 yang diraih 6 (enam) desa meliputi Desa Pegalangan Kidul Kecamatan Maron, Desa Sebaung Kecamatan Gending, Desa Watupanjang Kecamatan Krucil, Desa Krejengan Kecamatan Krejengan, Desa Gading Wetan Kecamatan Gading dan Desa Asembagus Kecamatan Kraksaan.
Secara nasional, tahun ini KLHK RI menyerahkan Trophy Proklim Lestari kepada 6 Kampung Iklim, Trophy Proklim Utama kepada 24 Kampung Iklim dan Sertifikat Proklim Utama diberikan kepada 309 Kampung Iklim.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi mengatakan Program Kampung Iklim adalah program yang dikembangkan oleh KLHK. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
“Kami bersyukur ada tujuh desa di Kabupaten Probolinggo yang berhasil meraih penghargaan Trophy dan Sertifikat Proklim Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Semoga ke depan semakin banyak desa-desa yang masuk dalam Proklim,” katanya.
Menurut Joko, kategori Proklim ditetapkan berdasarkan nilai akhir Proklim yang merupakan hasil perhitungan nilai komponen kegiatan adaptasi, mitigasi dan dukungan keberlanjutan. “Sertifikat Proklim diberikan kepada lokasi yang memenuhi kriteria Proklim Utama dan Proklim Lestari.
Sementara Trophy Proklim diberikan kepada penerima penghargaan Proklim Utama dan Lestari,” jelasnya.
Joko berharap dengan adanya penghargaan Proklim ini nantinya masyarakat mampu mewujudkan dalam satu desa dengan memaksimalkan sumber daya alam yang ada. “Mudah-mudahan penghargaan ini bisa memicu motivasi ke desa-desa lainnya sehingga lingkungan hidup bisa lestari,” harapnya.
Sementara Kepala Seksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim DLH Kabupaten Probolinggo Sutopo menghimbau agar desa-desa yang belum membentuk dan melaksanakan Proklim untuk segera membentuk dan segera melaksanakan Proklim, tentunya dengan dukungan dan pembinaan semua pihak.
“Dengan penghargaan Proklim ini diharapkan peran aktif masyaralat lebih meningkat terutama dalam aksi adaptasi dan mitigasi,” katanya.
(***)