BANGKALAN, RadarBangsa.co.id – Sebanyak 7 pasar tradisional telah selesai direhab. Meski sempat terganggu karena guyuran Hujan, rehab 7 pasar tradisional senilai Rp 2,75 miliar di 6 kecamatan tersebut bisa rampung lebih awal.
Kepala Dinas Perdagangan Bangkalan Roosly Soeliharjono mengatakan proses pengerjaan 7 pasar tradisional itu sempat terganggu karena guyuran hujan. Maklum, sejak awal November lalu curah hujan mulai merata di 18 kecamatan.
“Tetapi, alhamdulillah, meski kadang sempat terganggu, proyek rehab 6 pasar tradisional dideadline harus rampung akhir Desember itu sekarang sudah selesai lebi awal,” katanya, Senin (7/12/2020).
Dijelaskannya, 2 dari 7 proyek rehab pasar tradisional itu ada di Kecamatan Bangkalalan Kota. Yakni Pasar Ki Lemah Duwur di Jalan Halim Perdana Kusuma dan Pasar Senenan di Jalan Zainal Alim.
Dari total anggaran Rp 2,75 miliar, Pasar Senenan yang lokasinya berada di tepi jalan protokol mendapat jatah dana rehab terbesar senilai Rp 1 miliar. Dana itu diproyeksikan untuk merombak total bagunan induk pasar di bagian depan. Hal itu dilakukan karena kondisi bangunannya sudah tua.
“Selain itu, posisi bangunan induk pasar ada di bawah ruas jalan protokol simpang tiga Jalan Zainal Alim, Jalan KH Moh Kholil dan Jalan Teuku Umar,” jelasnya.
Akibatnya, setiap kali musim hujan halaman depan pasar kerap terendam genangan banjir. Bahkan tak jarang meluber hingga ke dalam kompleks pasar.
Itu sebabnya, bangunan induk Pasar Senenan yang dihuni beberapa unit pertokoan, rumah makan dan sektor usaha lainnya harus ditinggikan.
“Idealnya, halaman depan pasar posisinya harus sedikit lebih tinggi dari ruas jalan. Itu yang kami lakukan,” ungkapnya.
Sementara pasar tradisional Ki Lemah Duwur di Jalan Halim Perdana Kusuma mendapat dana rehab sebesar Rp 75.000.000. Dana itu hanya untuk rehab pavingisasi.
Sedangkan lima pasar tradisional lainnya mendapat jatah yang sama. Rata-rata dianggarkan Rp 200.000.000. Plafon dana itu digunakan untuk rehab dan pengembangan los pasar. Itu berlaku untuk pasar tradisional Desa Duwa’ Buter di Kecamatan Kwanyar, Pasar Desa Modung di Kecamatan Modung, serta pasar Desa Patemon di Kecamatan Tanah Merah.
Sedangkan untuk pasar tradisional Desa Arosbaya di Kecamatan Arosbaya dan pasar Desa Galis di Kecamatan Galis sepenuhnya digunakan untuk pembangunan paving pasar.
‘Tujuannya agar kondisi pasar tidak becek jika musim hujan,” imbuhnya.
(RS/KF)