TRENGGALEK, RadarBangsa.co.id – Suasana berbeda tampak di Bioskop New Star Cineplex Trenggalek yang berada di Gedung Serba Guna Kelutan, Selasa (13/5/2025). Puluhan pengunjung memadati ruang pemutaran film untuk mengikuti acara nonton bareng (nobar) film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia yang digagas oleh Polres Trenggalek.
Kegiatan ini menjadi momen kebersamaan yang dihadiri langsung oleh Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, S.H., S.I.K., M.I.K., bersama Ketua Cabang Bhayangkari Trenggalek, Ny. Titik Ridwan. Nobar tersebut juga diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, pemuda, pelajar, jurnalis, hingga para pengasuh dan santri pondok pesantren.
AKBP Ridwan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya Polres Trenggalek dalam memperkuat sinergitas dan komunikasi dengan masyarakat. Menurutnya, pendekatan tidak selalu harus formal. Melalui kegiatan yang lebih santai seperti nonton bareng, jalinan emosional dan dialog dengan masyarakat bisa terbangun lebih baik.
“Membangun silaturahmi dan memperkuat soliditas eksternal bisa dilakukan dengan cara sederhana. Salah satunya ya melalui kegiatan nobar seperti ini. Apalagi filmnya menyentuh sisi kemanusiaan dan perjuangan aparat kepolisian dalam menjalankan tugas,” ungkap AKBP Ridwan.
Ia menambahkan, film berdurasi 1 jam 54 menit ini tidak hanya menyuguhkan cerita dramatis antara ayah dan anak, tetapi juga menggambarkan dinamika serta tantangan berat yang dihadapi anggota kepolisian. Mulai dari membagi waktu antara tugas dan keluarga, hingga menghadapi ancaman terorisme.
“Film ini memberikan banyak pelajaran penting. Tentang dedikasi, pengorbanan, dan nilai-nilai kekeluargaan yang harus tetap dijaga dalam tekanan tugas,” tuturnya.
Lebih lanjut, AKBP Ridwan juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kerukunan, persatuan, dan keamanan wilayah, demi mewujudkan Trenggalek yang damai dan kondusif.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi perekat antara Polres Trenggalek dan seluruh komponen masyarakat. Mari bersama-sama menjaga Kamtibmas,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan hangat dari para peserta. Salah satunya datang dari Gus Zaki, Ketua PC GP Ansor Trenggalek sekaligus pengasuh Ponpes Al-Falah, Desa Kedunglurah, Pogalan.
Menurutnya, film tersebut memberikan pesan yang kuat mengenai bahaya radikalisme dan dampaknya terhadap masyarakat luas.
“Ini menjadi pelajaran penting. Terorisme adalah ancaman nyata yang bisa merusak sendi kehidupan. Film ini membuka mata kita akan pentingnya kewaspadaan dan kerja sama semua pihak,” ucapnya.
Sementara itu, Mila, salah seorang jurnalis lokal, mengaku sangat terkesan dengan sudut pandang yang disuguhkan film tersebut.
“Kita jadi tahu sisi lain dari kehidupan seorang polisi. Di balik tugas berat mereka, ada tanggung jawab sebagai ayah, suami, dan bagian dari keluarga. Semoga masyarakat bisa lebih menghargai perjuangan aparat,” ujarnya.
Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia merupakan sekuel dari film sebelumnya yang mengangkat tema perjuangan aparat kepolisian melawan terorisme. Disutradarai oleh Ferry Pei Irawan dan diproduksi oleh Denny Siregar Production, film ini mengangkat kisah Pandu, anggota Densus 88 yang harus menghadapi ancaman teroris setelah dalang teror bernama Leong dibebaskan dari penjara.
Tokoh utama Pandu yang diperankan oleh Arya Saloka harus menjaga anak semata wayangnya, Olivia (Myesha Lin), sambil menjalankan tugas penuh risiko. Film ini turut dibintangi oleh Iwa K sebagai Leong, Dara Sarasvati sebagai Suri (guru Olivia), Nugie sebagai Sadikin (atasan Pandu), dan sejumlah artis papan atas lainnya.
Cerita dibangun dengan atmosfer ketegangan yang kuat, namun tetap menyisipkan nilai-nilai keluarga, pengabdian, serta pengorbanan aparat negara dalam menjaga keselamatan publik.
Penulis : Ardi
Editor : Zainul Arifin