SEOUL, RadarBangsa.co.id – Pada 7 Februari, Komite Sunhak Peace Prize (Ketua komite Jose Manuel Barroso, mantan Presiden Komisi Eropa), mengumumkan para pemenang Sunhak Peace Prize, yakni Dame Sarah Catherine Gilbert (usia 59), Profesor Vaksinologi, University of Oxford, dan Gavi, the Vaccine Alliance.
Profesor Sarah Gilbert meraih penghargaan atas peran pentingnya dalam melindungi jutaan jiwa manusia di negara-negara yang belum berkembang. Hal ini dilakukannya setelah ikut mengembangkan vaksin virus korona Oxford-AstraZeneca. Penyimpanan vaksin ini lebih mudah dan hemat biaya. Gavi, the Vaccine Alliance, memenangkan penghargaan atas kontribusinya dalam mengoordinasikan COVAX Facility yang menyediakan akses vaksin Covid-19 secara adil dan setara di seluruh dunia.
Ketua komite Jose Manuel Barroso berkata: “Inovasi sains, solidaritas internasional, dan kerja sama multilateral berperan besar dalam penanganan pandemi Covid-19 yang telah membahayakan kehidupan setiap orang. Kesehatan tidak lagi sekadar sains atau obat-obatan, namun juga hak asasi manusia; maka, kedua pemenang Sunhak Peace Prize tersebut ikut mempromosikan hak asasi manusia.”
Profesor Sarah Gilbert menganggap pandemi Covid-19 sebagai ancaman terhadap kemanusiaan, dan vaksin sebagai barang publik. Dia memperjuangkan vaksin yang dikembangkannya agar tidak dijual demi keuntungan, dan vaksin ini telah dikirim ke 182 negara.
Sementara, Gavi, the Vaccine Alliance adalah mekanisme kerja sama internasional terbesar yang turut meningkatkan kesehatan manusia lewat vaksinasi di negara-negara berkembang. Setelah wabah virus korona terjadi, lembaga ini mengoordinasikan COVAX Facility, sebuah kolaborasi global yang mendukung proses produksi vaksin Covid-19 dan menegosiasikan harga vaksin demi mewujudkan akses setara. Berkat upaya ini, lebih dari satu miliar dosis vaksin telah didistribusikan ke 144 negara.
Lebih lagi, Gavi telah mendukung imunisasi lebih dari 820 juta anak-anak, atau hampir setengah dari jumlah anak-anak di seluruh dunia, serta mencegah lebih dari 14 juta kasus kematian. Secara khusus, jumlah anak-anak yang telah diimunisasi vaksin DPT meningkat dari 59% pada 2000 menjadi 81% pada 2020 sehingga ikut menurunkan tingkat kematian anak sebesar 50%.
Ketua komite Jose Manuel Barroso menambahkan, “Secara paradoksal, pandemi Covid-19 menjadi peluang bagi perubahan nyata. Kita tidak tahu kapan pandemi berikutnya akan terjadi. Namun, Covid-19 telah memberikan pelajaran tentang solidaritas dan kerja sama berdasarkan kemanusiaan sebagai solusi atas krisis global ini.”