KENDAL, RadarBangsa.co.id – Puluhan wartawan tergabung dalam Forum Wartawan (Forwaken) Kendal, menggelar aksi damai peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025.
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kriminalisasi, kekerasan, dan intimidasi yang kerap dialami jurnalis saat menjalankan tugas di lapangan.
Aksi ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Pers Nasional HPN 2025, di Kabupaten Kendal, 14/2/2025, di halaman Pendopo Tumengung Bahurekso Kendal.
Dalam aksi teatrikal, peserta menampilkan simbolisasi kekerasan terhadap wartawan, di mana seorang awak media diikat dan ditarik, menggambarkan bentuk intimidasi yang sering terjadi.
Aksi damai membentangkan spanduk bertuliskan Setop Kekerasan, dan Setop Kriminilasi Wartawan.
Koordinator aksi, Slamet Priyatin, menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk perlawanan terhadap berbagai bentuk kekerasan dan intimidasi yang dialami wartawan.
“Wartawan bekerja berdasarkan Undang-Undang Pers dan kode etik jurnalistik. Namun, faktanya masih ada ancaman, intimidasi, bahkan pembunuhan terhadap wartawan. Ada yang dipaksa menyerahkan kamera, dan menghilangkan gambar, hingga mengalami kekerasan fisik,” ujarnya.
Melalui momentum HPN ini, Forwaken berharap tidak ada lagi intimidasi dan kekerasan terhadap wartawan di masa mendatang.
“Kami ingin wartawan di Kendal semakin profesional dan dapat menjalankan tugasnya tanpa tekanan,” tambahnya.
Ketua Forwaken, Iswahyudi, menjelaskan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mencatat setidaknya terdapat 72 kasus kekerasan terhadap wartawan, baik yang dilakukan oleh oknum TNI/Polri maupun pihak lainnya.
Oleh karena itu, Forwaken mengingatkan bahwa wartawan bertugas menyampaikan berita berdasarkan fakta, sesuai dengan Undang-Undang Pers dan kode etik jurnalistik.
Diharapkan ke depan, seluruh pihak, termasuk narasumber dan aparat, lebih menghargai tugas jurnalistik dan tidak melakukan intimidasi terhadap wartawan.
“Masyarakat juga perlu memahami tugas dan fungsi wartawan, termasuk saat mengambil gambar atau meliput suatu peristiwa,” pungkas Iswahyudi.
Penulis : Rob
Editor : Zainul Arifin