LAMONGAN, RadarBangsa.co.id — Suasana duka masih menyelimuti Desa Sumengko, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, pasca tewasnya seorang pelajar berinisial NFD (15) akibat dibacok saat konvoi, Sabtu dini hari (31/5/2025). Kasus ini tak hanya menyita perhatian publik, tetapi juga memicu reaksi lanjutan dari kalangan rekan-rekan korban.
Pada Minggu (1/6/2025) sekitar pukul 10.59 WIB, puluhan pemuda yang diduga merupakan rekan korban menggelar konvoi di sepanjang jalur nasional Babat – Lamongan. Mereka menggunakan puluhan sepeda motor dan bergerak menuju Mapolres Lamongan, sebagai bentuk tuntutan atas kematian NFD yang tragis.
Namun, konvoi tersebut tidak berlangsung mulus. Di Jalan Panglima Sudirman, rombongan dicegat aparat kepolisian yang telah bersiaga mengantisipasi potensi gangguan keamanan. Aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan, mengganggu arus lalu lintas dan memicu kepanikan warga sekitar. Beberapa pemuda yang mencoba kabur terjatuh, lalu diamankan oleh petugas, baik berseragam maupun yang menyamar.
Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto yang turun langsung ke lapangan, menegaskan pihaknya telah mengamankan 30 pemuda beserta sepeda motornya.
“Motor mereka kami sita karena menggunakan knalpot brong dan menutupi pelat nomor. Aksi ini tidak berizin dan menimbulkan keresahan,” ujarnya.
Meski tidak mengenakan atribut tertentu, para pemuda tersebut diduga kuat berasal dari kelompok yang sama dengan korban. Mereka hendak menuntut keadilan atas kematian NFD. Namun Kapolres memastikan, pihaknya telah bertindak cepat dengan menangkap dua pelaku utama dalam kasus pembacokan tersebut.
“Proses hukum sedang berjalan. Serahkan kepada kami. Kami serius menangani kasus ini,” tegas AKBP Agus.
Sebelumnya, Sabtu dini hari (31/5), NFD tewas setelah disabet celurit oleh kelompok pemuda lain di kawasan pertigaan Nawong, Desa Gembong, Kecamatan Babat. Insiden berdarah ini terjadi usai rombongan korban pulang dari sebuah kafe di wilayah Babat.
Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Hamzaid, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa penyelidikan masih berjalan.
“Benar mas, pelaku masih dalam lidik. Mohon bersabar, nanti kami sampaikan perkembangannya,” kata Ipda Hamzaid.
Dari data yang dihimpun, korban bersama rombongan berjumlah 16 orang menggunakan 8 sepeda motor. Mereka sempat berkonvoi dari Cafe Mahkota menuju Simpang Tiga Mira. Di tengah perjalanan, rombongan diadang oleh kelompok tak dikenal, dan NFD yang berada di posisi paling belakang terkena sabetan senjata tajam. Ia sempat berusaha menyelamatkan diri, namun akhirnya meninggal dunia di lokasi akibat luka parah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin