Aktivis Papua:Markus Yenu Kecam Tindakan KKB

- Redaksi

Sabtu, 17 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAPUA, RadarBangsa.co.idDalam 7 hari terakhir, kelompok Kriminal Besenjata (KKB) selalu memberi ketakutan dan ancaman terhadap masayarakat di Kabupaten Puncak, Papua. Atas ancaman tersebut korban jiwa dan korban materiil tak terhindarkan, bahkan sebagian masyarakat memilih meninggalkan Puncak dan mengamankan diri ke Kota Timika.

Atas kegaduhan yang terjadi, salah seorang tokoh West Papua National Authority (WPNA) wilayah Domberai, Markus Yenu dalam tanggapannya mengatakan ketidak sepahamannya dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh KKB.

“Dari diri saya sendiri, tentu saya tidak sependapat dengan aksi yang dilakukan oleh KKB. Dari kabar yang beredar lewat hubungan keluarga dari Puncak, ada banyak kesalah pahaman yang terjadi. Tentu ini menyakitkan sebab korban sudah terlanjur berjatuhan,”

Menurut Yenu, KKB bertindak sangat ceroboh dan tidak dalam pertimbangan yang cukup matang, Meski pihaknya mengklaim jika korban yang telah dibunuh adalah bagian dari mata-mata aparat keamanan, namun tindakan semacam itu justru Sangat merugikan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Yenu sebab dirinya merasa tindakan keji dari KKB akan meruntuhkan perjuangan yang sedang ia bangun. Dikatakan jika Markus Yenu adalah aktivis yang juga memperjuangan nama ‘Papua’ lewat jalur kemanusiaan.

“Kami sadar jika pertumpahan darah tidak akan memberikan kebebasan, kalaupun bebas kita sudah kehilangan anggota keluarga sendiri akibat dari penembakan-penembakan yang terjadi.,”

Diketahui sebelumnya bahwa kelompok KKB telah melakukan pembunuhan terhadap dua orang guru pada tanggal 8 dan 9 April. Kemudian pada tanggal 11 KKB membakar sebuah helikopter milik PT. Ersa Eastern Aviation, pada tanggal 14 April KKB menembak mati tukang ojek, dan kisah pilu terjadi pada 15 April dimana KKB kembali lagi menembak mati salah seorang siswa SMA dan disiksa hingga jasadnya ditemukan mengenaskan.

(Oki,Agus)

Berita Terkait

Dua Hari Jelang PON Bela Diri, Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama Motivasi Atlet Jatim: Fokus dan Menang
1.600 Kelompok Usaha Siswa SMA Double Track di Jatim Pecahkan Rekor MURI, Ini Kata Khofifah
Wapres Gibran Apresiasi Banyuwangi, Swasembada Jagung Jadi Target Nasional
Pemprov Jatim Genap 80 Tahun, Khofifah Mulai dengan Doa di Blitar
SMSI Tegaskan Komitmen Jaga Marwah Pers Digital Indonesia
Inovasi ‘Raja Harum’ dan ‘Maharestu’ Antar RSUD Mataram Masuk 10 Besar Indonesia Healthcare Innovation Awards
JNE Dinobatkan di Indonesia Creative Awards 2025, Bukti Nyata Dukungan untuk UMKM Go Digital
Banyuwangi Sambut Sail to Indonesia 2025, Kapal Yacht Internasional Singgah di Pantai Marina Boom
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 19:04 WIB

Dua Hari Jelang PON Bela Diri, Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama Motivasi Atlet Jatim: Fokus dan Menang

Kamis, 9 Oktober 2025 - 09:01 WIB

1.600 Kelompok Usaha Siswa SMA Double Track di Jatim Pecahkan Rekor MURI, Ini Kata Khofifah

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:41 WIB

Wapres Gibran Apresiasi Banyuwangi, Swasembada Jagung Jadi Target Nasional

Kamis, 9 Oktober 2025 - 05:57 WIB

Pemprov Jatim Genap 80 Tahun, Khofifah Mulai dengan Doa di Blitar

Selasa, 7 Oktober 2025 - 19:43 WIB

SMSI Tegaskan Komitmen Jaga Marwah Pers Digital Indonesia

Berita Terbaru