Anak kandung korban Pembacokan di SMP Muhamadiyah Sugio Lamongan, menuntut pelaku segera ditangkap

- Redaksi

Sabtu, 18 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Aksara Kalijaga (23), anak kandung seorang guru bermarga WU yang menjadi korban pembacokan seorang siswa, berharap aparat penegak hukum segera mengamankan pelakunya.

Ia mengaku tak terima atas perlakuan buruk, kejam, dan bengis yang dilakukan siswa berinisial MN (14), murid kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Sugio, Kabupaten Lamongan.

Akshara mengungkapkan, perilaku siswa tersebut sangat jelek, bahkan seperti perilaku preman, dan tidak seperti perilaku siswa sopan pada umumnya.

Baca Juga  Resmob Polrestabes Semarang berhasil Membekuk Tiga Komplotan Pencurian Mobil Mewah, Dua Pelaku Dihadiahi Timah Panas

“Atas nama anak kandung saya, saya meminta aparat menindak tegas siswa yang berusaha menebas ibu saya di kelas,” jelas Akshara waktu diwawancarai media, Kamis malam (16/11).

Menurutnya, perilaku MN benar-benar keterlaluan. Ketika dia dimarahi karena tidak memakai sepatu ke sekolah, dia menjadi kalap dan melakukan pembacokan.

“Awalnya saat di kelas, ibu saya melihat anak tersebut tidak memakai sepatu dan memarahinya. Tanpa diduga, anak tersebut langsung melempar kursi dan melukai kaki ibu saya,” jelas Akshara.

Baca Juga  Sebagai Bentuk Kepedulian, Polsek Tikung Polres Lamongan Berikan Bansos Untuk Warga Kurang Mampu

Peristiwa tersebut kemudian berhasil diselesaikan oleh dua orang siswa bernama Alam dan Fajri. Dengan dibantu kedua siswa tersebut, pelaku di bawah turun ke bawah dan berencana menyerahkannya ke ruang guru untuk meminta nasihat.

Namun ternyata MN pulang untuk mengambil senjata sejenis parang (bendo). “Tak disangka, MN kembali ke ruang kelas di lantai atas dan mengayunkan parang secara membabi buta seperti orang gila hingga melukai tangan ibu saya,” katanya.

Baca Juga  Gelapkan Dua Ponsel Milik Warga Grobogan, Pria ini Mangaku Anggota Reserse

Lanjut Akshara, kejadian itu sontak membuat kelas riuh, hingga siswa Kelas 8 berteriak histeris.

Terkait kejadian mengkhawatirkan ini, saya berharap Dinas terkait dapat memberikan pembinaan yang serius. “Pembinaan yang paling baik adalah dengan memberikan efek jera, yakni pidana penjara,” tegas Akshara.

Berita Terkait

Polda Jatim Grebek Pesta Seks di Vila Kota Batu, 12 Orang Diamankan
Pedagang Pasar Burung Karimata Semarang Menolak Kenaikan E Retribusi
Bandit Narkoba Pasangan Suami Istri Asal Surabaya Ditangkap di Lamongan
Ambyar, Kejaksaan Negeri Lamongan Terima Pengaduan PTSL di Desa Sugehrejo
Proyek Rabat Beton di Pucakwangi Lamongan Retak, Warga Kecewa : Diduga di Korupsi
Heboh! Kejaksaan Lamongan Ungkap Dugaan Korupsi RPHU Rp6 Miliar, 12 ASN Diperiksa
Kejari Lamongan Eksekusi Tiga Anak Berhadapan dengan Hukum
Tim Yes-Dirham Adukan Pelanggaran Pemilu ke Bawaslu
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 20:48 WIB

Polda Jatim Grebek Pesta Seks di Vila Kota Batu, 12 Orang Diamankan

Kamis, 3 Oktober 2024 - 20:23 WIB

Pedagang Pasar Burung Karimata Semarang Menolak Kenaikan E Retribusi

Kamis, 3 Oktober 2024 - 09:23 WIB

Bandit Narkoba Pasangan Suami Istri Asal Surabaya Ditangkap di Lamongan

Rabu, 2 Oktober 2024 - 18:46 WIB

Ambyar, Kejaksaan Negeri Lamongan Terima Pengaduan PTSL di Desa Sugehrejo

Rabu, 2 Oktober 2024 - 10:38 WIB

Proyek Rabat Beton di Pucakwangi Lamongan Retak, Warga Kecewa : Diduga di Korupsi

Berita Terbaru

Pendidikan

Edukasi ‘Ayo Makan Seafood’ Semarakkan Bulan Bahasa Siswa SD

Minggu, 6 Okt 2024 - 06:49 WIB