LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Aksara Kalijaga (23), anak kandung seorang guru bermarga WU yang menjadi korban pembacokan seorang siswa, berharap aparat penegak hukum segera mengamankan pelakunya.
Ia mengaku tak terima atas perlakuan buruk, kejam, dan bengis yang dilakukan siswa berinisial MN (14), murid kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Sugio, Kabupaten Lamongan.
Akshara mengungkapkan, perilaku siswa tersebut sangat jelek, bahkan seperti perilaku preman, dan tidak seperti perilaku siswa sopan pada umumnya.
“Atas nama anak kandung saya, saya meminta aparat menindak tegas siswa yang berusaha menebas ibu saya di kelas,” jelas Akshara waktu diwawancarai media, Kamis malam (16/11).
Menurutnya, perilaku MN benar-benar keterlaluan. Ketika dia dimarahi karena tidak memakai sepatu ke sekolah, dia menjadi kalap dan melakukan pembacokan.
“Awalnya saat di kelas, ibu saya melihat anak tersebut tidak memakai sepatu dan memarahinya. Tanpa diduga, anak tersebut langsung melempar kursi dan melukai kaki ibu saya,” jelas Akshara.
Peristiwa tersebut kemudian berhasil diselesaikan oleh dua orang siswa bernama Alam dan Fajri. Dengan dibantu kedua siswa tersebut, pelaku di bawah turun ke bawah dan berencana menyerahkannya ke ruang guru untuk meminta nasihat.
Namun ternyata MN pulang untuk mengambil senjata sejenis parang (bendo). “Tak disangka, MN kembali ke ruang kelas di lantai atas dan mengayunkan parang secara membabi buta seperti orang gila hingga melukai tangan ibu saya,” katanya.
Lanjut Akshara, kejadian itu sontak membuat kelas riuh, hingga siswa Kelas 8 berteriak histeris.
Terkait kejadian mengkhawatirkan ini, saya berharap Dinas terkait dapat memberikan pembinaan yang serius. “Pembinaan yang paling baik adalah dengan memberikan efek jera, yakni pidana penjara,” tegas Akshara.