Anggota DPD RI Lia Istifhama Minta Penanganan Serius Kasus Pesta Gay di Surabaya

- Redaksi

Jumat, 24 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPD RI sekaligus MPR RI, Dr. Hj. Lia Istifhama (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Anggota DPD RI sekaligus MPR RI, Dr. Hj. Lia Istifhama (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Kasus pesta gay di Surabaya yang melibatkan puluhan peserta kembali menuai sorotan publik. Dari 34 orang yang diamankan oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya, 29 di antaranya dilaporkan positif terinfeksi HIV/AIDS. Fakta ini memunculkan kekhawatiran baru mengenai penyebaran penyakit menular serta degradasi moral di masyarakat urban.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPD RI sekaligus MPR RI, Dr. Hj. Lia Istifhama, menyampaikan keprihatinan mendalam. Menurutnya, kasus tersebut tidak hanya menyangkut persoalan hukum dan kesehatan, tetapi juga menjadi alarm serius bagi kondisi moral dan sosial masyarakat.

“Ini bukan sekadar pelanggaran norma, tapi persoalan yang menyentuh akar moral dan akidah umat. Penanganannya tidak cukup dengan penegakan hukum, melainkan juga harus melalui pendekatan sosial dan keagamaan yang menyeluruh,” ujar Lia Istifhama di Surabaya, Kamis (23/10/2025).

Putri dari KH. Maskur Hasyim, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur ini menilai, maraknya perilaku menyimpang di kalangan masyarakat perkotaan menandakan lemahnya sistem pengawasan sosial serta kurangnya edukasi tentang bahaya pergaulan bebas. Ia menekankan pentingnya langkah terpadu antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan tokoh agama untuk mengembalikan kesadaran moral generasi muda.

Menurut Lia, upaya mencegah perilaku menyimpang seperti ini harus dimulai sejak dini. Pendidikan karakter dan pemahaman agama harus diperkuat di sekolah, pesantren, hingga lingkungan keluarga. Ia menyebut, pembentukan mental dan spiritual anak muda menjadi benteng utama menghadapi derasnya pengaruh gaya hidup bebas.

“Generasi muda perlu dibekali kesadaran bahwa kebebasan tanpa batas akan berujung pada kerusakan moral dan kesehatan. Edukasi berbasis nilai agama dan sosial harus digalakkan bukan hanya di ruang kelas, tetapi juga di masjid, majelis taklim, dan komunitas masyarakat,” jelas Lia.

Selain itu, ia mendorong pemerintah daerah agar lebih proaktif dalam memberikan pendampingan bagi individu yang teridentifikasi terinfeksi HIV/AIDS. Menurutnya, pembinaan spiritual, layanan medis yang berkelanjutan, dan dukungan psikologis sangat dibutuhkan untuk membantu mereka kembali ke kehidupan yang lebih sehat dan produktif.

Sebagai anggota DPD RI, Lia Istifhama menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan nasional dalam upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS. Ia juga meminta agar setiap bentuk aktivitas yang berpotensi melanggar norma sosial dan moral mendapat pengawasan ketat dari aparat serta lembaga terkait.

“Pendekatan tegas harus disertai kemanusiaan. Mereka yang ingin berubah harus diberi ruang untuk dibimbing dan didampingi. Namun, bagi yang terus melanggar, perlu tindakan hukum yang jelas,” tegasnya.

Lia menilai, penanganan HIV tidak bisa hanya diserahkan pada sektor kesehatan. Dibutuhkan sinergi lintas sektor, mulai dari tokoh agama, tenaga medis, pendidik, hingga organisasi kemasyarakatan untuk menciptakan lingkungan sosial yang sehat dan beradab.

Menutup pernyataannya, Lia mengajak seluruh elemen masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Ia menilai, sikap permisif terhadap perilaku menyimpang dapat memperparah kerusakan moral bangsa.

“Kita tidak boleh menormalisasi perilaku yang bertentangan dengan nilai agama. Surabaya dikenal sebagai kota religius, maka sudah sepatutnya kita menjaga marwah itu dengan memperkuat nilai-nilai Islam dan moralitas publik,” ujarnya.

Lia berharap, kasus pesta gay yang mencuat di Surabaya menjadi pelajaran penting agar pemerintah dan masyarakat lebih serius mencegah perilaku serupa terulang.

“Ini peringatan keras bagi kita semua. Jangan biarkan generasi muda kehilangan arah. Mari bersama menjaga moral bangsa dan kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Kejari Tuban Tahan Tiga Tersangka Kasus Dugaan Korupsi BUMDes Kedungsoko
Bangkalan Bentuk Satgas Terpadu Tangani Aksi Premanisme
Kasus Penipuan Umroh, Satu Tersangka Ditahan Polres Lamongan
BPN dan Polres Asahan Telusuri Sengketa Lahan PT BSP Tbk
PT BSP Tbk Asahan Bantah Isu Tunggakan PBB Rp150 Miliar, Begini Kata Menajement
Satreskirm Polres Lamongan Ringkus Pelaku Ganjal ATM yang Beraksi di Lima Kota
Kejari dan Pemkot Blitar Resmikan Rumah Restorative Justice di 21 Kelurahan
Kejari Lamongan Selidiki Dugaan Korupsi Proyek di Pelabuhan Paciran

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:38 WIB

Anggota DPD RI Lia Istifhama Minta Penanganan Serius Kasus Pesta Gay di Surabaya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 14:24 WIB

Kejari Tuban Tahan Tiga Tersangka Kasus Dugaan Korupsi BUMDes Kedungsoko

Jumat, 24 Oktober 2025 - 05:46 WIB

Bangkalan Bentuk Satgas Terpadu Tangani Aksi Premanisme

Jumat, 24 Oktober 2025 - 05:20 WIB

Kasus Penipuan Umroh, Satu Tersangka Ditahan Polres Lamongan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 19:49 WIB

BPN dan Polres Asahan Telusuri Sengketa Lahan PT BSP Tbk

Berita Terbaru

DPUPR Kota Batu sedang kerahkan Excavator mengangkat sedimen Kali Paron beberapa minggu lalu. antisipasi luapan air hujan.(IST)

Politik - Pemerintahan

DPUPR Batu Siapkan Seluruh Bidang dan Alat Pendukung, Hadapi Musim Hujan

Jumat, 24 Okt 2025 - 18:19 WIB